Hujan begitu deras mengguyur seluruh kota kecil di Ramlin.
Aku sedang duduk di kursi malasku yang menghadap jendela sambil menikmati segelas coklat panas dan marsmallow dan membaca buku favoritku.
Sementara sebuah pohon natal sedang berdiri di sudut ruangan bacaku yang nyaman.
Oh, aku sangat menikmati saat-saat seperti ini pikirku dalam hati sambil menekankan tubuhku lebih dalam tenggelam dalam kursi malasku yang empuk.
Aku menikmati sesekali melihat jalanan yang basah diguyur oleh hujan deras.
Sembari aku sedang membaca buku kesukaanku pandangan mataku tiba-tiba tertuju pada sesuatu di luar sana.
Aku melihat seekor anjing gembala sedang berkeliaran kebingungan mencari tempat berteduh.
Aku segera keluar dari rumahku dan berusaha mencarinya di depan rumahku.
Aku akhirnya menemukannya tepat di bawah sebuah pohon Ek yang besar.
Aku segera menggendong tubuhnya yang gemetaran masuk ke rumah.
Aku mengambil handuk dan menyalakan pemanas ruangan.
Tubuhnya begitu kotor dan penuh dengan lumpur bercampur tanah.
Aku menyiapkan air hangat dan segera memandikannya.
Ia tidak berhenti menjilati wajahku seolah-olah berterimakasih padaku.
Aku menyirami seluruh tubuhnya dengan shower hangat dan menimbunnya dalam busa sabun raksasa.
Oh, kau manis sekali pikirku.
Aku mengeringkan bulunya dengan pengering rambut dan handuk.
Langsung saja bulu putihnya yang panjang mulai kering ditiup pengering rambutku.
Bulu berwarna kecoklatan pada ujung kepala dan ekornya sangat indah.
Aku memberinya segelas susu dan roti gandum milikku juga memasakkan makan malam untuknya.
Akhirnya kami berdua berdiang dengan hangat dalam rumah.
Dan aku tahu bahwa natal tahun ini aku mendapatkan seorang anggota keluarga yang baru, yaitu Nero si anjing gembala yang kutemukan pada natal 2 tahun yang lalu dan kini ia telah berusia 3,5 tahun.
Entah ia datang darimana pada saat itu aku menelepon mrs. Patric keesokan harinya kalau-kalau dia pernah melihat anjing ini sebelumnya dan beberapa tetangga yang lain, tetapi mereka tidak pernah melihat seekor anjing gembala berkeliaran sebelumnya.
Saat aku memandangi Nero yang sedang tertidur pulas di bawah kaki kursi malasku, kini aku menyadari bahwa Nero memang Tuhan kirimkan untuk menemaniku di sini, di rumah ini.
Merry Christmas Everyone...
Wish you have your truly beautiful christmas story...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar