Selasa, 27 November 2012

Jangan Menghakimi Lagi!

Saya terberkati sekali dengan perkataan firman yang diucapkan paulus dalam Roma 14:4 yang berbicara, "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri."

Seringkali kita dikecewakan dengan banyak perilaku orang-orang di sekitar kita, terlebih lagi bila itu datang dari seseorang yang seharusnya menerima respek dari kita, seperti pemimpin kita. Ternyata paulus mengatakan, "Siapakah kamu? Apakah urusanmu? Sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Mau dia berdiri, mau dia jatuh itu urusannya sendiri dan menjadi urusan tuannya (urusan antara dia dengan Tuhan)."

Tetapi kata-kata selanjutnya inilah yang akan membuat kita malu, "Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri." Jangan pernah mengusik orang yang diurapi tuhan kata Daud. Bahkan setelah roh Tuhan undur dari Saul, Tuhan masih memberikan kemenangan bagi Saul selama 14 tahun dalam pertempuran.

Jangan ikut ambil bagian dalam menanggung darah orang lain dengan menghakiminya, biarkan itu menjadi urusan mereka dan bukan urusan kita.

Roma 14:10 berkata, "Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah."

Setiap perkataan sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman. Anda tentu tidak mau hal ini terjadi, bukan?
Diam asal selamat! Itu adalah ungkapan yang saya pelajari. Terkadang diam adalah emas, diam adalah bijaksana. Apa yang kita lihat dan dengar belum tentu seperti apa yang kita bayangkan dan asumsikan karena itu jangan lekas mengambil kesimpulan.

Kalau anda tidak mengerti masalah sebenarnya atau hanya mendengar saja dari orang lain, berhati-hatilah. Tidak semua perkataan yang anda dengar adalah benar 100%. Terkadang bisa berakhir dengan pemukulan hanya karena soal kata-kata padahal kita tahu kalau kita tidak ikut campur kita tidak akan kena malapetaka.

Belajarlah untuk menjadi berkat bagi pikiranmu sendiri, tidak memikirkan kejelekan orang lain dan menghakiminya, mencemoohnya dan memandangnya sebelah mata.
Seperti kata paulus dalam Roma 12:10, "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat." Kita harus belajar menghormati dan menghargai semua orang tanpa memandang kelemahannya.

Hormatilah diri kita sendiri dengan menyaring apa yang kita dengarkan. Jangan ikut bergosip, bukan karena hukum taurat melarangnya, tetapi karena hati kita terlalu berharga untuk diisi dengan hal-hal yang sia-sia seperti gosip, karena kita adalah penerima janji-janji Allah.

Roma 14:1 mengatakan, "Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.", kalau Kristus telah menerima kita saat kita masih berdosa, sudah sepantasnya pula kita menerima semua orang apa adanya beserta kelemahannya tanpa mempercakapkannya.

Bila kita tidak bisa menjadi berkat untuk mulut kita sendiri bagaimana mungkin mulut kita bisa menjadi berkat bagi orang lain? Belajar menjadi berkat bagi hati kita sendiri, jangan biarkan sampah-sampah memenuhi hati kita. Kita akan mudah kecewa dan marah saat melihat kelemahan orang lain.

Roma 15:1-3 mengatakan, "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri,..."
Dibutuhkan pengorbanan untuk mencari kesenangan sahabat dan teman kita. Dan hanya orang yang tidak egois yang mampu melakukannya.

Kita dipanggil untuk menjadi kekuatan yang besar bagi Allah, bukan menjadi hakim. Kita dipanggil untuk menguatkan iman orang lain dan bukan melemahkan iman orang lain, apalagi melemahkan iman kita sendiri.

Peliharalah jam-jam pribadi kita dengan Tuhan agar hati kita senantiasa dipenuhi kasih, damai sejahtera, ketulusan dan kejujuran.  
Karena Doa pertama-tama memerangi:
1. Pikiran negatif
2. Mengalahkan intimidasi iblis
3. Mengalahkan ketidakpercayaan.
Sehingga hati kita tidak lagi sempit dan mampu menerima semua orang masuk ke dalam hati kita, siapapun mereka.

Roma 15:7, "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah."


Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 24 September 2012

Damai yang Sejati

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah- Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pemah berhenti,” Yesaya 48:18.

Banyak orang berpikir damai sejahtera dapat diperoleh ketika ia memiliki harta melimpah, jabatan/kedudukan yang tinggi atau meraih kesuksesan tertentu dalam hidup ini, sehingga mereka berusaha sedemikian rupa agar harapan untuk merasakan damai sejahtera itu benar-benar terwujud. Mereka berpikir asal punya uang yang cukup, apa saja yang diinginkan pasti akan terlaksana, lalu mereka pergi menghibur diri ke tempat-tempat hiburan malam, hang out sampai pagi. Keinginannya hanya satu yaitu supaya hati terhibur dan stres hilang. Mungkin saja di tempat itu mereka bisa tertawa lepas sepanjang malam, tapi bukan berarti mendapatkan damai sejahtera sejati. Itulah damai sejahtera sesaat yang ditawarkan dunia, di mana banyak orang Kristen terjerat di dalamnya.

Di manakah kita bisa menemukan damai sejahtera sejati itu? Tidak ada yang lain, selain hanya dalam cinta kasih Kristus. Dunia boleh menjanjikan apa pun, tapi semuanya itu hanya sesaat dan berujung kepada kebinasaan kekal. Bila saat ini kita sudah mulai kehilangan damai sejahtera dan merasakan kehampaan hidup, itu tandanya kita sedang jauh dari Sang Sumber damai itu. Kunci utama agar kita menikmati damai sejahtera adalah selalu tinggal dalam hadirat Tuhan dan hidup dalam ketaatan. Ketika kita membangun keintiman dengan Tuhan serta menyediakan waktu untuk merenungkan firman-Nya siang dan malam, maka kasih-Nya akan selalu mengalir memenuhi hati kita. Firman Tuhan sarat dengan perintah, namun juga janji, dan janji Tuhan itu: “Ya dan Amin!” Setiap perintah dari Tuhan bukanlah suatu beban yang mengekang hidup kita.

Pilihan tetap ada pada kita. Dia memberikan kehendak bebas (free will) kepada kita untuk memilih. Memang bukanlah pekerjaan yang mudah untuk menjadi seorang yang taat, karena daging kita akan terasa sakit. “...roh memang penurut, tetapi daging Iemah.” (Matius 26:41). Namun damai sejahtera-Nya tersedia bagi orang-orang yang setia dan taat kepada-Nya.

Firman-Nya dengan tegas menyatakan bahwa “Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!” Yesaya 48:22

Kamis, 09 Agustus 2012

Menang dari Belenggu Mementingkan Diri Sendiri

Banyak hal di sekitar kita yang bisa mempengaruhi kita. Kadang kita menganggap sekeliling kita yang gelap, tetapi kita harus sadar apakah disekitar kita yang gelap atau sebenarnya hati kitalah yang gelap. Sekalipun matahari bersinar cerah dan udara berhembus dengan lega tetapi bila hati kita gelap tetap saja kita hopeless.

Oleh karena itu pentingnya menjaga hati kita supaya tetap terang. Saat hati kita terang, maka sekeliling kita akan menjadi terang. Karena itu jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan.

Hati kita harus dibersihkan dan disucikan supaya dapat melihat segala sesuatu dengan indah. Kebanyakan kita selalu dibelenggu oleh keinginan diri sendiri, keperluan dan kebutuhan kita sendiri. Kita tidak akan bisa merdeka dan menolong orang lain bila kita sendiri masih dalam kegelapan.

Pernikahan kacau balau karena mementingkan diri sendiri. Pernikahan berbicara mengenai tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mementingkan suami dan anak. Pernikahan hancur karena keegoisan.

Jangan selalu memikirkan penderitaan diri sendiri atau mengasihani diri sendiri. Itulah yang mengikat kita dan tidak akan bisa membebaskan kita. Semua orang memikirkan dirinya sendiri karena itu anda tidak perlu sibuk memikirkan apa pendapat orang mengenai anda.

Yesus pernah mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Yesus adalah orang yang tidak egois. Kasih seharusnya sabar menanggung segala sesuatu.

Kekerasan hati dan tidak mau menyerah dan mengalahlah yang menyebabkan kita terus menerus dibelenggu oleh keegoisan dan mementingkan diri sendiri. Kekerasan hati dibahas sebanyak 50x dalam alkitab. Setiap kali kita mengeraskan hati, maka kutuk akan turun dan tidak ada berkat Tuhan yang mendatangi kita.

Saat kita mengeraskan hati, kita sedang menutup hati dan pikiran kita, sehingga kita tidak akan bisa lagi peka mendengar suara Tuhan dan terus-menerus menyakiti orang lain. Karena itu alkitab berkata, janganlah keraskan hatimu seperti pada waktu kegeraman.

Kekerasan hati Firaun mendatangkan kutuk. 10x ia mengeraskan hati, karena itu Tuhan menghukumnya dan 10 tulah turun atasnya. Saya terberkati dengan perkataan Ayub, "Siapa yang mengeraskan hatinya melawan Tuhan akan diberkati?" Jawabannya TIDAK ADA! (Ayub 9:4).

Apakah yang harus anda lakukan? Terbukalah dan lembutkan hatimu. Mengakui dengan penuh kerendahan hati dan belajar menerima segala teguran dengan hati yang besar itulah yang akan membawamu pada berkat yang sesungguhnya.

Hati kita tidak bisa ditebak. Pada saat Yesus telah memberi makan 5000 orang. Yesus naik ke atas perahu bersama murid-muridnya dan badai mengamuk. Murid-murid menjadi bimbang dan takut. Hati mereka tiba-tiba menjadi degil, padahal baru saja melihat mujizat - Mrk 8:17.
Hati tidak dapat ditebak, orang bisa langsung tiba-tiba berubah degil hatinya padahal baru saja melihat hal baik. Karena itu Yesus bertanya, "Apakah telah degil hatimu?"

Hati kita bisa menjadi cepat keras dan tertutup seketika. Karena itu kita harus terus menjaganya setiap hari dan berhati-hati. Mengapa banyak pernikahan pecah dan bercerai? Karena sama-sama mengeraskan hati. Hati yang keras selalu menolak orang lain dan tidak mau mengampuni.

Saat kita disakiti kita harus merendahkan hati dihadapan Tuhan, agar Tuhan datang dan melembutkan hati kita. Kita hanya tinggal menerima kasih karunia itu atau tidak. Terkadang masalah itu bukan datang dari setan, tetapi hati kita yang melawan pembentukan Allah.
Hati yang keras adalah hati yang sombong, penuh penolakan dan kepahitan.

Dalam 2 tawarikh, raja Zedekia mengeraskan hatinya dan tidak mau kembali pada Tuhan. Hati yang keras tidak akan mau mendengarkan kata-kata orang lain. Karena itulah Tuhan menghukum bangsa Israel, bait suci diruntuhkan dan penduduknya menjadi budak, karena hati yang tidak mau mendengarkan, hati yang tidak mau bertobat dan keras.
Kekerasan hati mendatangkan Kutuk!

Tuhan dekat dengan orang yang rendah hati dan remuk hati. Tuhan mau hadir dalam rumah anda. Apakah anda mau Tuhan juga hadir dalam rumahmu? Mintalah Tuhan memberikan kita hati yang lemah lembut.


Tuhan Yesus Memberkati...

Kamis, 02 Agustus 2012

Penundaan Mengakibatkan Penyesalan

Banyak orang sengaja menunda-nunda pekerjaannya dan akhirnya membuat dirinya sendiri kewalahan dan kerja paksa.

Seringkali pekerjaan kita tidak selesai dan maksimal bukan karena kita tidak mempunyai kapasitas tetapi karena kita menundanya, bahkan melebihi waku yang ditentukan.
2 Sam 20:5 berkata, “Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.” Karena itu banyak orang menjadi gagal karena terlalu banyak menunda pekerjaannya.

Ada jenis orang yang sudah bernazar atau janji dengan Tuhan tetapi setelah menerimanya tidak ditepati. Ulangan 23:21 berkata, "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu. “

Pkh 5:4-7 berkata, ”Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya. Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu? Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.”

Ada beberapa akibat dari penundaan:
1.       Orang yang berlambat-lambat dan menunda pekerjaan atau keputusan akan selalu menyesal. Kenapa jauh-jauh hari kerjaan tidak di cicil, sekarang tiba-tiba terjadi hal diluar dugaan sehingga semuanya serba terburu-buru. Sudah diberitahu dari dulu jangan dekat-dekat dengan istri orang, jangan dekat-dekat dengan suami orang masih saja menunda-nunda mengambil keputusan. Akhirnya sekarang menjadi jebakan iblis, kena, jatuh dalam dosa perjinahan dan perselingkuhan.Orang yang menunda-nunda untuk mengambil keputusan untuk tidak berbuat dosa lagi dan mengulangi kebebalan akan selalu berakhir penuh penyesalan bila semuanya sudah terjadi.Orang yang menunda-nunda untuk melayani Tuhan akan selalu menyesal dan tertinggal dengan orang-orang lain yang rela berkorban sehingga orang tersebut lebih mengalami penyertaan Tuhan dalam hidupnya melebihi anda. 
2.   Menunda membuat kita kehilangan momentum Tuhan, Berapa kali Tuhan bilang “Sekarang!” dan anda tidak menaatinya. Banyak ayat dalam alkitab juga mengatakan supaya kita jangan berlambat-lambat. 
3.      Menunda membuat kita kena masalah yang tidak perlu, hal yang tidak perlu terjadi akan terjadi dalam hidup kita akibat penundaan. Suami istri, kalau mau selesai ya sudah minta maaf beres, jangan ditunda! Pakai debat dulu, membela diri habis-habisan. 
4.      Menunda mengakibatkan kemunduran. Sebenarnya karunia kita ini luar biasa hebat, tapi jadi mundur karena menunda-nunda sehingga kita ngga pernah bisa ke level berikutnya.

Jangan pernah lupa untuk selalu mengingatkan diri anda agar jangan pernah menunda. Roh kudus selalu mengingatkan saya dan menegur saya, “Jangan tunda lagi! Kerjakan sekarang!” saya memilih untuk taat karena lebih baik taat daripada bertobat. Untuk belajar taat kerap kali kita harus mengorbankan daging dan kesenangan kita, tetapi justru itulah yang disukai Allah.

Anda tentu sangat ingin menjadi kesukaan Allah, anda tentu ingin menjadi kesayangan Allah dan dimiliki Allah. Oleh karena itu, belajarlah untuk taat dan jangan menunda-nunda lagi agar hidup anda mengalami terobosan dan kemajuan.

Penundaan dikarenakan:
  1. Malas, Sesama orang malas dilarang saling menuding, lihat diri sendiri dulu. Berserah bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Banyak orang belum diberkati bukan karena belum waktunya Tuhan, tetapi karena kita memang malas :p. Amsal 19:15 berkata, “Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.” Jangan malas dan berlambat-lambat, kemalasan selalu mendatangkan kantuk teman-teman jadi jangan dibiasakan.
  2. Meremehkan atau tidak serius. Tahukah anda orang jepang tidak pernah meremehkan segala sesuatu? Itulah yang mengakibatkan banyak Negara adidaya belajar pada kedisiplinan tinggi orang-orang jepang. Orang jepang tidak pernah meremehkan gempa dan tsunami, karena itu seluruh bangunannya tidak berpondasi kokoh, tetapi pondasi yang bisa mengikuti pergerakan bumi saat bergoncang. Bila terjadi gempa, bangunan di jepang akan ikut bergoyang sehingga tidak terjadi patahan dan retakan pada gedung-gedung pencakar langitnya. Tahukah anda tembok tsunami yang dibangun jepang? Penduduk jepang sangat sigap dalam menghadapi tsunami, sebelum tsunami mencapai batas pantai seluruh wilayah pesisir telah dikosongkan. Jangan pernah mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah, kerjakan dengan segenap hati. Mengapa pekerjaan kita selalu tidak maksimal dan hasilnya jelek, bukan kualitas terbaik? Karena kita tidak pernah belajar serius! Hidup jangan main-main. Serius berbicara soal komitmen, jangan kita meremehkan tugas sekecil apapun, kan masih ada waktu banyak.
  3. Tidak ada komitmen. Tuhan tahu keterbatasan saya. Selalu punya alasan untuk tidak mengerjakan ini dan itu. Bukan karena kita terbatas, tetapi karena tidak punya komitmen. Kalau siap jadi suami, jadi suami yang baik. Siap jadi istri, siap jadi istri yang baik. Belajarlah untuk menerima kritikan. Galatia 4:16 berkata,” Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? Orang bisa tahan dalam tekanan karena orang itu mempunyai komitmen.
  4. Tidak mau susah, inginnya hidup enak. Bayar sekarang main nanti atau main sekarang bayar nanti.
  5. Time management yang buruk. Kita harus memiliki prioritas, ada orang yang mempunyai perusahaan 50 tetapi masih bisa melayani Tuhan, konseling orang dan lain-lain. Tetapi ada orang yang baru punya 1 warung sudah tidak mau melayani, “Iya bapak pendeta, saya buka warung kacang ijo, ketan item sekarang uda mulai ramai, saya off dulu ya pak?”
  6. Merasa berat untuk memulai. Orang yang tidak berani melawan goliath karena takut bertindak. Roh Tuhan mundur dari saul sehingga mengakibatkan ia tidak berani menghadapi goliath lagi. Dan karena Roh Tuhan ada pada Daud oleh karena itu Daud berani bertindak.

Mari kita jadikan tantangan dalam hidup kita sebagai suatu motivasi bahwa Allah akan membawa kita semakin tinggi menghadap raja-raja dan bukan orang-orang hina.


Amsal 22:29
“Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.”

Tuhan Memberkati…

Selasa, 31 Juli 2012

Pemalas Selalu Berakhir di Tempat yang Tidak Mereka Inginkan


Banyak orang ngga bisa maju bukan karena nasib, bukan karena kutuk tetapi karena malas. Banyak orang mempunyai karunia hebat dan bakat yang luarbiasa tapi malas.

Kita bisa punya seribu satu macam alasan untuk tidak melakukan ini dan itu. Banyak orang tidak mendapatkan berkat karena tidak mau rajin. Minta Tuhan yang bekerja tapi dia sendiri tidak mau berbuat apa-apa.

Amsal 12:24 berkata, “Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.“  Anda bisa melihat kisah Yusuf dalam alkitab. Orang rajin mau ditaruh di mana pun pasti jadi berkat, sekalipun dalam penjara. Tapi orang malas mau ditaruh di mana pun pasti selalu jadi batu sandungan, sekalipun di posisi bos.

Tuhan tidak akan pernah memberkati pemalas. Kemalasan selalu menimbulkan kantuk anda dapat membacanya dalam kitab amsal. Terlalu kalau Tuhan sampai bilang, “Hai pemalas! Belajarlah pada semut.” Kita disuruh belajar pada binatang, memalukan sekali bila hari gini anda masih bermalas-malasan sementara banyak orang sedang berlari mengejar mimpi mereka.

Jangan punya banyak alasan untuk tidak maju! Saya tidak bisa maju karena papa mama saya bercerai, saya tidak bisa maju karena masa lalu saya terlalu kelam, selalu punya sifat mengasihani diri sendiri, self pity yang terlalu tinggi. Atau berkata, terang aja dia maju cantik banyak yang bantu. Bukan masalah cantik atau jelek, orang kalau IQ tinggi tapi malas juga percuma.

Hidup kita tidak ditentukan oleh seberapa tinggi IQ kita, tetapi dari kerajinan kita. Pinter tapi malas juga buat apa? Tangan orang rajin akan selalu memegang kekuasaan, seperti Yusuf yang berangkat dari seorang budak menjadi penguasa di tanah mesir dan semua orang menyayangi dia.

Amsal 13:4 berkata, ”Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.” Orang malas itu hatinya cuma pingin ini, pingin itu tapi sia-sia, tidak akan pernah mendapatkan apa-apa dan akan selalu berakhir di tempat yang tidak mereka inginkan.

Orang yang rajin pasti tidak banyak bicara, tidak ada waktu untuk ngomong, tangannya kerja terus. Orang yang rajin pasti akan berbuat dulu, kerja lebih dulu baru bersyukur terus bicara. Orang yang banyak bicara biasanya malas.

Suami itu paling benci istri malas – saking aja tidak mau ngomong. Suami lihat istri malas, meskipun cantik, tapi malas urus rumah, malas urus anak, malas urus suami, paling semangat aja kalau minta duit, bersungut-sungut, komplen.
Cowok seganteng apapun kalau malas jangan dinikahi. Secantik apapun kalau malas percuma, setiap dikasi tugas makan hati.

Seringkali janji Tuhan belum dipenuhi dalam hidup kita karena kita malas melakukan bagian kita, tanggung jawab kita dan tugas kita. Kemalasan adalah bibit kemunduran.
Orang hebat tapi malas pasti mundur, keluarganya mundur. Seperti kelinci yang tertidur dalam perlombaan melawan kura-kura, akhirnya kura-kura yang menang.

Ada 6 Ciri-ciri orang malas:
  1. Tidak bisa mengatur waktu, kelihatannya saja sibuk padahal doing nothing. Lakukanlah sesuatu yang berguna dan membangun, bukan sesuatu yang mendesak baru dikerjakan.
  2. Orang yang tidak menyelesaikan apa yang dia mulai. Idenya banyak sekali, bagus-bagus malah. Tetapi begitu tantangan berdatangan langsung bilang, “Ini bukan dari Tuhan.” Amsal 19:24 berkata, “Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.” Orang malas bisa memulai, dia celupkan tangannya ke pinggan, tetapi tidak bisa menyelesaikannya. Orang yang malas akan selalu menjadikan tantangan sebagai alasan untuk tidak maju.
  3. Orang yang menunda-nunda pekerjaan. Amsal 20:4 berkata, “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” Semua orang pada membajak tetapi dia menunda-nunda pekerjaan, waktu yang lain sudah panen dan bergembira dia akhirnya masih kerja paksa.
  4.  Tidak mau belajar, memulai sesuatu yang baru bukanlah hal yang mudah apalagi kalau sudah biasa malas. Daging akan selalu lebih memilih untuk tidur sedangkan roh akan menuntut untuk pengorbanan.
  5. Mencari-cari alasan. Orang yang malas adalah orang yang paling ahli soal mencari alasan. Kadang orang lain sampai males kasih nasihat karena paling pinter cari alasan untuk tidak mengerjakan sesuatu. Amsal 22:13 berkata, “Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."
  6. Merasa diri yang paling benar. Iya karena kan begini, saya kan begitu. Amsal 26:16 berkata, “Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.”

Pemalas akan menanggung akibat pada saat akhir hidupnya dan menyesali keadaannya dan tahun-tahun hidupnya yang terbuang percuma. Sementara orang-orang lain telah menuai jerih lelah mereka.

Tuhan Memberkati...

Senin, 30 Juli 2012

Pondasi Rumah Tangga


Pondasi rumah tangga berbicara mengenai bagaimana kita berjuang bersama-sama. Apabila pondasi ini tidak seimbang dan hanya salah satu pasangan yang berjuang sedangkan yang satunya hanya menuntut maka akan terjadi kepincangan dalam rumah tangga tersebut.

Yang satu akan menghancurkan dan menghambat yang lain. Berhentilah menuntut! Dan mulailah berpikir apa yang bisa saya lakukan untuk mendukung dan mencintai suami saya dengan sepenuh hati.

Esensi sebuah rumah tangga adalah bagaimana kita berjuang bersama-sama mencapai tujuan kita. Rencana yang dibangun berdua tetapi satu orang yang bekerja, maka bisa dibayangkan seperti seorang pelari yang berlari sambil menyeret kakinya karena ada beban yang sangat berat yaitu pasangan mereka yang tiada habisnya mengkritik dan memojokkan pasangannya. Bayang-bayang istri yang mengintimidasi membuat para suami berjalan sambil menyeret-nyeret – kasihan sekali suaminya :(

Saya percaya pada saat suami istri bahagia dan kompak, berkat akan datang dengan sendirinya. Berkat tidak akan datang di tengah-tengah pertengkaran dan perpecahan. Konsep pernikahan  adalah bukan untuk menjadi bahagia dan bebas masalah, melainkan untuk membangun sesuatu yang berguna bersama-sama.

Tuhan mau mengukir keberhasilan dalam pernikahan kita, karena itu belajarlah untuk mengerti dan memaklumi kelemahan pasangan anda. Karena itu memang sebaiknya anda menemukan kemiripan dalam diri pasangan anda dan jangan terlalu berlawanan karena akan semakin banyak ketidakcocokan.

Banyak pasangan menjadi tidak puas dengan uang dan akan selalu kurang, kurang dan kurang. Rasa puas dimulai dari dalam, yaitu anda harus puas dengan diri anda sendiri supaya anda juga bisa menghargai pasangan anda.

Amsal 14:29 mengatakan, “ Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.“ Orang yang sabar pasti besar sekali pengertiannya. Kita harus mau belajar untuk mengerti pasangan kita dan jangan menuntutnya terlalu banyak.

Kasih seharusnya memberi dan bukan mengambil. Love must be give not take.

Saya teringat dengan satu kisah di mana, ada seorang suami yang sangat penyayang dan baik tetapi istrinya selalu tidak berhenti mengomelinya dengan berbagai macam alasan. Papa enak pulang makan, nonton tv, mama dari pagi bersihin rumah dan mengasuh anak.

Tanpa banyak bicara akhirnya suami yang lelah dari kantor ini membuat sendiri kopinya dan membantu istrinya menjaga anak mereka yang masih balita.

Setiap hari istrinya selalu meneleponnya dikantor sambil marah-marah dan membentak-bentak suaminya, padahal suaminya sendiri sudah cukup stress dengan pekerjaannya dan deadlinenya. Tetapi sang suami tidak banyak berbicara dan melakukan kehendak istrinya.

Hingga suatu hari dipuncak masalah pekerjaannya yang semakin menekan, sang istri tiba-tiba menelepon suaminya sambil memaki-maki. “Iya, ma… Sabar nanti uangnya papa transferkan, ya?”

Setelah meletakkan teleponnya dan hendak mentransferkan uang istrinya, tiba-tiba sang suami merasakan nyeri hebat di dadanya dan langsung tidak sadarkan diri. Temannya akhirnya membawanya ke Rumah sakit dan ia meninggal dalam perjalanan.

Sang istri segera berlari ke rumah sakit sambil menangis. Ia menggoncang-goncang tubuh suaminya yang sudah tidak berdaya sambil berurai air mata, “Pa, bangun pa! Siapa yang nanti akan mengurus aku dan menyayangiku!” Teriakannya tidak akan bisa menghidupkan  kembali suami tercintanya.

Temannya bercerita bahwa ia memiliki suami yang hebat. Seringkali teman-temannya mengajaknya keluar makan siang, namun ia selalu menolak dengan alasan ia sudah membawa bekal buatan istrinya. Kadang kami melihatnya tidak makan dan ia menjawab, “Bagaimana mungkin aku bisa makan enak dan tertawa sedangkan anak istriku dirumah dan makan apa adanya. Aku harus menabung demi anak dan istriku. Aku tidak bisa melihat mereka menderita.”

Temannya tiba-tiba mengeluarkan sebuah surat yang berisi, bahwa suaminya telah membuat sebuah CV atas nama anaknya. Ia sudah menabung dan membuatkan perusahaan untuk anaknya kelak.

Perkataan temannya itu membuat hati sang istri semakin terenyuh dan hancur. Hingga dalam suratnya sang istri menulis, “Karena akulah suamiku meninggalkan aku selamanya. Ia tidak pernah berbuat jahat padaku, namun aku telah membunuhnya. Jangan pernah anda melakukan hal seperti yang aku lakukan pada suamiku. Bahkan air mata darahpun tidak akan bisa mengembalikan suami tercintaku dalam pelukanku. Kisahku adalah sebuah pelajaran berat yang harus aku kecap dan kini aku harus membesarkan anakku seorang diri tanpa kehadiran papanya yang luarbiasa baik itu.”

Teman-teman, berpikirlah sebelum bertindak. Saya pun tidak pernah akan tega membayangkan diri saya melukai hati suami yang amat sangat mencintai saya dan yang menerima saya apa adanya. Sepanjang hidup saya, baik di abad manapun, di dinasti manapun saya tahu, saya tidak akan pernah menemukan lagi pria seperti dirinya. Bagaimana dengan anda?

Kuasa Dibalik Persatuan


Persatuan adalah unsur yang sangat penting dalam hidup kita, dimanapun kita berada. Tanpa persatuan tidak ada otoritas. Rumah tangga yang tidak bersatu tidak akan ada otoritas dan orang lain tidak akan ada yang respek. Sehingga serangan dapat dengan mudah masuk dan menghancurkan keluarga tersebut karena mereka enggan bersatu. 

Gereja yang tidak bersatu tidak akan ada otoritas, “Aku yang diserahi tugas, dia yang terima kemuliaan.” Bukan masalah siapa yang menerima kemuliaan atau pujian, tetapi mengenai bagaimana kita bisa mencapai visi Tuhan bersama.  

Kita harus bisa saling menerima satu sama lain. Sehingga pada akhirnya kita mengerjakan visi Tuhan dan bukan ribut sendiri dengan sesama anggota keluarga kita atau rekan sekerja. Jangan pernah mendengarkan suara yang membimbing kita pada perpecahan.

Banyak orang ketika kecewa dengan pemimpin dan orang tuanya, merasa tidak perlu lagi menghormati dan taat pada mereka, sehingga akhirnya banyak dari mereka menjadi anak yatim yang tidak memiliki ayah yang mementori hidup mereka dalam mengambil keputusan. Sehingga hal yang demikian akan menimbulkan perpecahan dan kutuk akan turun ke atas keluarga atau gereja yang tidak bersatu.

Banyak orang terlalu dipengaruhi oleh bagaimana orang lain memperlakukan mereka, kita sudah berbuat baik tetapi malah diserang. Ingatlah identitas kita, jangan rendahkan diri kita dengan membalas mereka. Hati yang besar mampu menerima orang lain dan itulah yang akan membuat kita dihormati.

Seburuk apapun keluarga anda merekalah yang akan menjadi satu-satunya pihak yang akan melindungi anda pada saat anda dalam bahaya, paling tidak itulah keluarga anda selemah apapun mereka. Rendah hatilah dan belajarlah bersatu dengan keluarga anda

Tuhan Memberkati...

Siapa yang Mempengaruhi Kita?

Hidup kita seharusnya dipengaruhi oleh keputusan kita dan bukan oleh situasi yang membuat kita salah mengambil keputusan. Karena itu lebih baik bagi kita bila kita tidak hidup mencampuri urusan orang lain.

Saya terinspirasi dengan 1 Timotius 5:13, "Lagipula dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas dan bukan hanya bermalas-malas saja, tetapi juga meleter (ngomongin orang) dan mencampuri soal orang lain dan mengatakan hal-hal yang tidak pantas."

Keluar masuk rumah orang seperti orang yang tidak punya kerjaan hanya untuk ngomongin orang lain dan pingin tahu saja urusan orang lain seringkali membuat kita tidak bisa bahagia.

Banyak orang terlalu fokus untuk mengubah orang lain dan bukan dirinya sendiri. Kita jengkel dengan pekerjaan, teman, anak, suami dan banyak hal. Sibuklah mengubah diri anda sendiri sebelum mengubah orang lain.

Mata yang indah adalah mata yang selalu melihat hal-hal yang baik dalam diri seseorang. Jika kita ingin memiliki mata yang indah, kita harus belajar untuk melihat hal-hal yang baik di sekeliling kita dan bukan kejelekan dan kelemahan orang lain.

Mulut yang indah adalah mulut yang selalu mengatakan perkataan-perkataan yang baik dan yang membangun di manapun ia berada. 

  1. Setiap kita akan menuai apa yang kita tabur dan kita tanam karena itu jangan mau tahu urusan orang lain. Jangan hidup di masa lalu dan selalu melihat kejelekan dalam diri orang lain, buang semuanya itu dan mulailah memulai suatu kebiasaan yang baik dalam hidup anda. Hidup kita tidak ditentukan oleh kesuksesan di masa lalu atau kegagalan di masa lalu, tetapi ditentukan oleh apa yang kita kerjakan hari ini. 
  2. Hari esok memiliki kesukarannya sendiri dan hari esok kita Tuhan telah memegangnya. Manusia hanya bisa merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan arah langkahnya, jadi untuk apa kita menjadi stres akan hari esok. Rencanakan yang terbaik, selanjutnya serahkan segalanya pada Tuhan dan kita akan mengerjakannya sebaik-baiknya. Jangan lagi dipenuhi kekuatiran, bimbang dan ketakutan karena itu semuanya bukanlah berasal dari Tuhan.Kalau hari ini kita telah memberikan yang terbaik, maka esok akan menjadi hari yang lebih baik lagi bagi kita.
  3. Belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Dengarkan segalanya sampai selesai dan belajarlah menjadi orang yang bijaksana, meskipun perkataan yang anda adalah kritikan untuk membangun anda atau teguran - kalau perkataan negatif yang menjatuhkan anda saya tidak menyarankan anda untuk mendengarnya.
  4. Belajar rendah hati. Orang yang sombong hidupnya pasti lelah. Dari rumah sampai kantor semua orang dianggap bodoh dan diajak ribut. Belajarlah untuk tidak menjadi mudah frustrasi, anda pasti bisa menyiasatinya. Jangan biarkan frustrasi merusak dan mengatur hidup anda.
  5. Hitunglah berkat anda. Bukan dari apa yang belum anda miliki, tetapi dari apa yang telah dipercayakan pada anda hingga saat ini dan percayalah Tuhan akan menambahkannya lebih banyak lagi bila anda dapat dipercaya. Segala sesuatu yang dikumpulkan dengan penuh ucapan syukur akan membuat hidup anda menjadi lebih indah.
Tuhan Memberkati...

Mulut Bisa Membawa Kita Pada Masalah Besar


Seringkali promosi, rencana menjadi gagal hanya karena salah bereaksi. Seringkali mulut yang kasar mengagalkan rencana Tuhan sehingga banyak sekali berkat-berkat Tuhan yang terlewat hanya karena mulut yang kasar.

Salah seorang teman saya sedang membutuhkan pekerjaan. Karena kasihan akhirnya saya berusaha untuk membantunya dengan menanyakan ke hampir semua teman saya untuk membantunya mencari pekerjaan. Salah seorang teman saya akhirnya setuju untuk membantunya memberikan pekerjaan.
Tanpa disangka-sangka, suatu hari mereka berdua bertemu dan teman saya yang sedang membutuhkan pekerjaan itu tiba-tiba mengeluarkan suatu perkataan yang menyinggung teman saya, sehingga akhirnya membuat teman saya membatalkan keinginannya untuk memberinya pekerjaan. Sehingga akhirnya sampai sekarang teman saya masih menunggu pekerjaan.

Anda melihat sendiri kan bahwa mulut kitalah yang membawa kita pada masalah besar. Banyak dari kita hingga sekarang tidak mengalami kemajuan dan terobosan karena mulut kita sendiri. Hal kecil ini yaitu menjaga mulut bisa membawa kita pada berkat yang luar biasa dan tidak disangka-sangka.

Ada 3 tipe mulut yang bodoh:
  1. Mulut yang menyerang pribadi orang lain atau menghakimi. Selalu menjelekkan orang lain dan merasa bahagia dan bangga bisa menjatuhkan orang lain. Apa yang anda katakan tidak menentukan seperti apa mereka, tetapi menentukan seperti apa anda. Kontrol harus ada di mulut kita terlebih dahulu. Dengan merenungkan firman Tuhan setiap hari dapat melatih mulut kita menjadi lebih bijaksana.
  2. Orang yang bodoh bicaranya. Tuhan tidak bisa memberkati mulut yang penuh dengan gosip dan fitnah. Pengangguran selalu banyak bicara dan bodoh semua perkataannya. Oleh karena itu carilah kesibukan. Saya percaya orang yang sibuk tidak punya waktu untuk bergosip dan banyak bicara.
  3. Orang yang bocor mulut. Sekali rahasia biarlah selamanya tetap rahasia. 
Saya percaya dengan menjaga hal kecil satu ini yaitu mulut dengan berpikir dahulu sebelum mengatakan sesuatu akan membuat hidup anda jauh lebih bahagia. Lakukan hal kecil ini dan hal kecil ini akan memberikan pengaruh yang sangat dahsyat pada diri anda dan orang lain.
Tuhan Memberkati...

Jumat, 29 Juni 2012

Kebodohan Bukan Soal Intelektual tetapi Keputusan


Kebodohan tidak berbicara mengenai intelektual, tingkat pendidikan dan gelar. Tetapi lebih kepada karakter kita, pilihan-pilihan dan keputusan yang kita buat, sikap dan hubungan kita dengan orang lain setiap hari.

Ada 7 tipe orang bodoh yang saya amati: 
  1. Orang yang bodoh adalah orang yang membiarkan dirinya dikuasai sakit hati, iri hati, kebencian, kepahitan dan dendam. Saya terinspirasi oleh Ayub 5:2 yang berkata, “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.“ Sakit hati membuat kita tidak bisa melakukan apapun, oleh karena itu alkitab berkata adalah bodoh bila kita dikuasai sakit hati, karena itu akan membunuh kita.
  2. Orang yang bodoh adalah orang yang membangun rumahnya di atas pasir. Matius 7:26 berkata, “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.” Orang yang bodoh adalah orang yang sudah mengerti kebenaran tetapi tidak melakukannya. Sebagai contoh: melihat orang kaya langsung disembah-sembah, dipuji-puji, disanjung-sanjung, begitu orang kayanya pergi langsung goncang, bingung bukan main. Tetapi waktu lihat orang miskin langsung dihakimi. Dikata-katai, “Ada kutuk kemiskinan, tuh! Belum beres hidupnya.”
  3. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak takut akan Tuhan. Waktu terima berkat saja amin amin, haleluya. Tetapi waktu proses Tuhan mulai, waktu Tuhan mulai bentuk dia, langsung lari, marah, tersinggung. Amsal 1: 7 berkata, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Hikmat atau kebijaksanaan didapat melalui hidup yang takut akan Tuhan. Waktu dilukai, disakiti, ditekan, diproses dengan orang yang membuat kita tidak sabar, kita harus tetap memiliki hati yang bijaksana dan tidak menjadi bodoh. Orang dapat menilai anda dengan mudah melalui tindakan-tindakan anda karena itu berhati-hatilah setiap hari dalam melangkah sebelum anda menyesalinya seumur hidup. 
  4. Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.  Demikianlah kata amsal 14:17. Mau secantik apapun seorang wanita kalau lekas marah tetap tidak laku. Mending tidak usah menikah sekalian daripada membuat anak orang lain menderita. Mau sejenius apapun seseorang kalau kata-katanya selalu membusukkan tulang tetap tidak ada yang menghormati. Kita harus belajar untuk hidup dalam kasih dan pengampunan. Belajarlah sabar karena orang yang bijaksana bersabar. Amsal 14:29 juga mengatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” Orang yang sabar pasti pengertiannya besar sekali dan orang-orang inilah yang dipuji Tuhan. Orang yang bodoh dapat dinilai dari kata-kata yang dikeluarkan dari mulutnya. Firman ditulis Allah untuk membersihkan hidup kita, jangan dipakai untuk menyerang orang lain. Kita seringkali  melihat selumbar di mata orang lain padahal ada balok di mata kita tidak kita lihat.
  5. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya. Amsal 18:13, “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.“  Dengarkan sampai selesai baru giliran kita bicara, banyak orang lebih cepat dengan kata-katanya daripada cepat mendengarkan, dengarkan sampai selesai. Karena itu alkitab berkata hendaklah setiap orang cepat untuk mendengar tetapi lambat berkata-kata. Bukan sebaliknya, istri dengarkan suami sampai selesai bicara. Kalau tidak mengerti kebenarannya mending diam saja, jangan ikut gossip.
  6. Orang yang menjadi bodoh karena kekayaannya. Tuhan tidak melarang kita menjadi orang kaya. Tetapi bila kekayaan itu membuat kita menjadi compang-camping dihadapan Tuhan, maka kekayaan itu bukan lagi berkat melainkan kutuk. Orang yang bodoh menaruh hatinya pada hartanya. Banyak orang tua menyuruh anaknya menikah dengan orang kaya, setelah menikah digebuki dari terbitnya matahari sampai pada masuknya.
  7. Orang yang bodoh adalah orang yang hidup tidak dengan iman, melainkan dengan apa yang dilihat matanya. Pikirannya selalu negative, kata-katanya selalu pesimis, penuh kekuatiran dan ketakutan. Iman harusnya menuntun kita pada kemenangan demi kemenangan. Yang membuat banyak orang menderita sebenarnya adalah pikiran negatifnya. Menangkan area pikiran anda, dan kalahkan benteng-benteng musuh yang bercokol dalam pikiran anda. Karena Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatang kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Tuhan Yesus memberkati hari anda…

Jumat, 15 Juni 2012

Teguran Membawa pada Kehidupan

Tidak dapat dipungkiri banyak orang ingin menjadi kaya dan dihormati. Akhirnya tidak sedikit orang juga akhirnya menghalalkan segala cara demi bisa membeli kelas dan diterima lingkungannya, seperti memakai produk bermerk meski palsu.

Suatu hari seorang teman saya berjumpa dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah orang penting. Berhubung beliau tidak membawa kartu pengenalnya akhirnya panitia melarangnya untuk masuk dalam ruang seminar.

Akhirnya beliau yang mengaku seorang hamba Tuhan mengamuk di luar karena dilarang masuk oleh panitia. Beliau berteriak, "Kamu tahu siapa saya? Kamu tahu siapa saya?"
* Yah, itulah orang yang sombong. Karena begitu sombongnya, begitu tingginya sampai lupa siapa dirinya sendiri, "Kamu tahu siapa saya?" hehehe.. *

Akhirnya salah seorang panitia, bpk. A yang adalah hamba Tuhan juga datang untuk menenangkan beliau. Dihadapan bpk. A, beliau masih tetap berteriak, "Kamu tahu siapa saya?"
Bpk. A menjawab, "Tidak, pak. Saya tidak tahu..." Singkat cerita akhirnya beliau diijinkan masuk (dari pada makin rame)

Dari hal ini saya akhirnya memetik 3 buah pelajaran, yaitu:
  1. Semua orang selalu ingin diprioritaskan dan mendapatkan posisi utama, tidak ingin diremehkan dan paling takut untuk ditolak. Orang yang sombong itu tidak sadar, tapi bila orang sadar ia adalah orang yang sombong, orang itu rendah hati.
  2. Yang paling berbahaya adalah sakit yang tidak terasa, yaitu merasa diri sendiri paling benar.
  3. Orang yang sombong susah dinasihati, selalu mempunyai alasan untuk berdalih, sensitif dan mudah tersinggung.
 Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kita ini bukan orang yang sombong?
  1. Tidak tersinggung pada saat ditegur. Teguran orang membuat kita menjadi lebih baik, mungkin awalnya kita merasa sakit. Tetapi suatu hari kita akan berterima kasih pada orang yang telah menegur kita. Kita harus mau belajar sabar, rendah hati dan belajar mendengarkan sahabat kita. Sahabat yang baik selalu menegur dan mau mengingatkan kejelekan kita.
  2. Banyak orang tidak puas dengan dirinya sendiri dan ingin menjadi orang lain. Seringkali kita mengejar bayangan orang lain. Jadilah diri anda sendiri, saya percaya setiap orang membutuhkan 1 teladan, tetapi ambillah sikap-sikap baik yang bisa anda teladani. Dan lakukanlah dengan cara anda sendiri.
  3. Orang yang kaya adalah orang yang tahu bagaimana bersyukur. Dan orang yang miskin adalah orang yang tidak tahu bersyukur sekalipun ia kaya raya dan orang yang demikian akan selalu kekurangan. Sebagai contoh: segelas air yang terisi separuh penuh, menurut anda apakah gelas itu separuh penuih atau separuh kosong? Semuanya tergantung dari bagaimana cara kita memandang hidup ini. Bersyukur dapat menjadikan kita lebih kuat. Orang yang bersyukur tidak akan menceritakan bagaimana orang menyakiti dan melukai dia, tetapi ia akan bercerita bagaimana Tuhan memimpinnya melalui semua masalahnya. Hitung saja berkat anda dan bukan keuntungan orang lain.
  4. Bijaksanalah, buatlah sebuah keputusan yang benar. Keputusan yang benar tidak akan melukai banyak pihak terutama anda dan orang yang anda kasihi. Saya sangat mempercayai bahwa segala masalah pasti ada jalan keluar. Yang anda butuhkan hanyalah sebuah kebijaksanaan.
  5. Susunlah prioritas, jangan melihat apa yang belum kita miliki saat ini, tetapi lihatlah apa yang hari ini sudah Tuhan berikan dalam hidup kita dan jagalah itu baik-baik. Maka Tuhan akan melipatgandakan apa yang ada dalam tangan anda. Saya percaya setiap orang menyukai orang yang setia daripada orang dengan kapasitas luar biasa tetapi loyalitasnya dipertanyakan.
Tuhan Yesus Memberkati Anda...
Semoga hari anda menyenangkan...

Jumat, 18 Mei 2012

Wanita-wanita Dominan Merusak Rumah Tangganya Sendiri


Banyak rumah tangga hancur karena tidak adanya penundukan istri. Banyak pria telah dirusak oleh wanita-wanita dominan. Ia menyalahgunakan kepribadiannya yang kuat untuk mengontrol suaminya,  sehingga suaminya menyerah pada saat ditekan.

Ada sebuah kisah luar biasa dalam alkitab yang bercerita tentang seorang ratu kejam bernama Izebel. Ratu Izebel adalah seorang pemuja berhala yang bahkan telah mengorbankan saudaranya sendiri. Ia menikahi raja Ahab dan mempengaruhinya untuk berbalik dari Allah. Ia sangat membenci Allah dan membunuh banyak nabi Allah.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah Izebel adalah satu-satunya ratu yang memiliki stempel sendiri, bukan menggunakan stempel raja saat memberikan titah. Ini membuktikan betapa powerful dan berkuasanya ia.

Kekerasan hatinya membawanya kepada maut.  Sebelum ia menikah dengan raja Ahab, Izebel adalah seorang putri, ia sudah terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya. Izebel adalah seorang wanita yang telah menyerahkan dirinya kepada setan.

Ia membunuh orang karena mengingini kebun anggurnya dengan menjebaknya dengan memajukan 2 orang saksi dusta, kemudian memberikan kebun anggur itu kepada suaminya, Ahab. Tetapi, Raja Ahab tidak bertindak menghentikan Izebel.

Kisah ratu Izebel mengingatkan para istri untuk berhati-hati saat dealing dengan suami. Cek betul-betul apa motivasi anda. Seorang wanita Ilahi harus mempengaruhi suaminya untuk semakin dekat dengan Tuhan.

Tiang Sula
Bukan seperti istri Haman – dalam kitab Ester – yang mempengaruhi suaminya untuk menyulakan* Mordekhai orang yang takut akan Tuhan dan pernah menyelamatkan raja. Dan pada akhirnya mengakibatkan raja marah menghukum mati Haman suaminya beserta seluruh anggota keluarganya dengan menyulakan mereka pada tiang penyulaan yang dia bangun untuk Mordekhai.
Hal ini dikarenakan istri Haman, Zeresh tidak bisa menentramkan hati suaminya untuk tidak melakukan pembalasan dendam, melainkan membakar hati suaminya untuk membuat rancangan yang jahat. Sehingga kejahatan Zeresh berbalik ke kepalanya sendiri dan menyeret seluruh keluarganya.

*Penyulaan adalah metode eksekusi paling sadis saat peradaban manusia memasuki masa paling kelam.
Hai, istri berhati-hatilah dengan perkataan anda! Anda bisa membawa suami anda masuk ke dalam jebakan maut yang akan mencelakakannya dan akhirnya juga mencelakakan anda sendiri.

Adam jatuh dalam dosa karena bujukan (perkataan) Hawa. Kelemahan wanita adalah pada bibirnya. Maka dari itu, berhati-hatilah saat dealing dengan suami anda, wanita Ilahi seharusnya memberikan penguatan dan motivasi yang baik pada suaminya.

Tragedi terjadi saat wanita merebut posisi dari pria, sehingga mengakibatkan banyak orang mencemooh: Ada wanita bercelana panjang dalam rumah. Bahkan saya pernah melihat istri pendeta yang dominan. Suaminya selalu diatur dalam bertingkah laku dan harus mengikuti setiap perkataannya.

Anda harus mengijinkan kehendak Tuhan yang mengendalikan anda!

Mintalah Tuhan mengubah hati anda supaya memiliki roh yang tentram, lemah lembut dan rendah hati. Kalau earthly marriage saja kita gagal, bagaimana kita bisa menjadi mempelai Kristus? Pernikahan kita di dunia adalah pembelajaran bagi kita untuk di Sorga.

Orang bisa melihat penundukkan diri kita pada Tuhan melalui penundukan diri pada suami. Banyak fakta telah menunjukkan pada waktu istri memaksa masuk ke dalam posisi suami, suami akhirnya menyerah dan membiarkan istrinya mengambil semuanya – kalau tidak ribut, daripada ribut nyerocos terus ngga berhenti-berhenti, mending kasih aja.

Kita membutuhkan kasih karunia untuk berubah. Banyak wanita datang pada gembalanya dan mengaduh kalau suaminya tidak perhatian dan tidak merawatnya. Dan kemudian gembala ini menjawab: Apakah kamu mendengarkan kata-kata suamimu? Apakah kamu menghormatinya?
Ia menjawab: Tidak... Bagaimana suami anda bisa mengasihi anda, bila anda tidak pernah mendengarkannya dan menghormatinya?

Ratu Atalya adalah anak Izebel. Dalam banyak hal ia lebih keji dan kejam dibandingkan Izebel. Sikap ibunya menurun sedemikian hebat, ibarat Izebel sebuah semak dan pada Atalya sudah menjadi pohon. Ia bahkan menghancurkan raja Yoram suaminya dan anaknya raja Ahazia untuk berbuat jahat.

Bahkan wanita jahat ini menunjukkan betapa kejamnya ia dengan membunuh semua anak (cucunya) yang memiliki hubungan dengan raja dan setelah itu ia naik tahta. Ambisinya pada tahta telah membuatnya buta. Ambisinya telah memerintahnya.
Kekerasan hatinya membuatnya lupa dan tidak lagi menyadari tindakannya keji dan kejam.

Banyak suami sudah tidak tahan dengan omelan istrinya. Tidak peduli tempat, tidak peduli waktu, kemanapun ia pergi ngomel terus, mulutnya tidak ada remnya. Akhirnya banyak suami yang memiliki istri dominan akhirnya jatuh dalam dosa perselingkuhan.

Mungkin kita tidak sekejam Atalya dan Izebel, tapi berapa banyak orang di keluarga anda yang telah menjadi korban keegoisan anda? Berapa banyak orang dalam keluarga anda telah anda lukai dengan perkataan anda yang tajam dan pedas? Berapa banyak anak yang telah menjadi korban keegoisan anda? Anda mendidiknya seperti diri anda dan bukan seperti yang Tuhan mau, yaitu mendidiknya dalam takut akan Tuhan.

Demi mencapai sukses banyak wanita pergi keluar dan meninggalkan anak-anak mereka tanpa figur. Jaman sekarang wanita semakin dikuatkan untuk memiliki kebebasan. Kebebasan bukan berarti anda bebas melampiaskan seluruh ambisi anda dan meninggalkan tanggung jawab seorang wanita Allah untuk mengajar anak-anaknya dalam takut akan Tuhan.

Amsal 31:26-31 berbicara mengenai puji-pujian untuk istri yang cakap, yang berkata:
 Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia, katanya: Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Apa jawaban untuk wanita-wanita yang keras?

Anda harus berseru kepada Tuhan supaya mengubah hati anda sehingga anda memiliki roh yang tentram dan hati yang lemah lembut. Ini akan menyukakan hati suami anda, terlebih lagi Tuhan.

1 Petrus 3:4 berkata,  tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Perbuatan seorang istrilah yang akan membuatnya dipuji dan suaminya akan beroleh hormat dari banyak orang.


Selamat menemukan cinta sejati anda...
Tuhan Memberkati....

Senin, 14 Mei 2012

Pikiran Buruk Membuat Anda tidak bisa Keluar dari Situasi

Tidak ada bos yang akan menaikkan gaji bagi para karyawan yang selalu dipenuhi pikiran buruk dan prasangka-prasangka yang s`lah.

Demikian juga halnya dengan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah memberkati pikiran yang buruk dan prasangka yang buruk.

Pikiran buruk bisa menyelinap dan masuk dengan mengendap-endap tanpa anda ketahui, oleh karena itu berhati-hatilah terhadap segala pikiran negatif. Karena itu bisa menghancurkan diri anda sendiri.

Dalam pikiran kita ada benteng-benteng yang harus kita rubuhkan yaitu benteng-benteng pikiran negatif. Kita tidak boleh berpikiran negatif mengenai orang lain.

Pikiran yang buruk membuat kita kehilangan pengharapan akan Tuhan, sehingga kita akan mulai berkata pencobaanku sungguh luar biasa. Padahal bila kita menilik dalam alkitab tidak ada pencobaan yang luar biasa, yang ada adalah pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita.
Sebab Allah tidak pernah mencobai umatnya, iblislah yang mencobai umatnya dan terkadang kita dicobai oleh diri kita sendiri dengan menciptakan prasangka-prasangka yang buruk atas segala sesuatu yang kita lihat dan mulai menyimpulkannya menjadi 1 bentuk image yang negatif dalam pikiran kita.

Pikiran kita ini paling pandai melebih-lebihkan masalah dan situasi. Padahal bila ditilik lebih lanjut tidak demikian, reaksi kita terkadang juga berlebihan.

Bila anda suatu hari berjumpa dengan seseorang yang berkata pencobaanku luar biasa, itu adalah kalimat putus asa yang akan menjadi sasaran empuk iblis. Tuhan paling tahu batas kekuatan kita, Tuhan paling tahu batas kemampuan kita. Tuhan tidak pernah berniat jahat kepada kita, Ia menginginkan kebahagiaan kita.

Jangan ada pikiran yang sia-sia yang menjadi benteng dalam hidup kita, sehingga akhirnya orang lain pada sudah berhasil semua sedangkan kita masih tetap terpuruk pada titik yang sama dan tidak maju-maju.

Jangan pernah melihat diri anda sebagai orang yang tidak akan pernah keluar dari dalam lubang, tetapi lihatlah diri anda sebagai orang yang akan keluar dari lubang. Setiap masalah yang anda hadapi mempunyai waktu expired atau masa kadaluarsa, jadi jangan pernah menjadi putus asa dan berhenti. Berjalanlah terus sampai anda melalui lembah kekelaman dan akhirnya keluar.

Banyak orang memilih untuk tinggal dalam lembahnya dan akhirnya mendirikan rumah di sana. Buat apa? Kita harus berjalan melewatinya bukan meninggalinya dan membangun sebuah rumah di sana. Alkitab telah memberikan instruksi yang jelas, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;" Berjalanlah! bukan sekalipun aku tinggal dalam lembah kekelaman. Tetapi, Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;

Pikiran buruk yang sudah terbentuk berpuluh-puluh tahun akan membuat kita berputar-putar di padang gurun hingga 40 tahun. Anda tidak akan menambahkan 40 tahun lagi di padang gurun dalam hidup anda bukan? Karena itu buanglah segala pikiran negatif dan mulailah merenungkan Firman Tuhan! Renungkan janji-janjiNya yang indah.

Pikiran buruk kita yang membuat kita tidak bisa mengalami kemenangan dan sukacita yang berlimpah. Pikiran buruk anda, kekuatiran anda dan ketakutan anda tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Oleh karena itu alkitab berkata supaya kita diberikan hati dan pikiran yang baru, yaitu hati dan pikiran Kristus. Mintalah! Maka Tuhan akan memberikannya pada anda. Sebab seorang bapa tidak akan memberikan ular bila anaknya meminta roti.

Jangan Menyerah!
Anda Bisa!
Ya! Bisa!!!

Tuhan Memberkati...

Menjadi Seimbang dalam Rumah Tangga

Sangat berbahaya apabila dua orang memutuskan menikah dan ternyata mereka bukan sepasang kekasih yang sudah matang dan dewasa. Mereka bisa menjadi pasangan yang tidak seimbang, sehingga bukannya mereka saling menyemangati dan menguatkan malah akan saling berlomba-lomba untuk melukai.

Terutama bila berbicara masalah kedewasaan rohani. Sepasang suami istri yang tidak dewasa rohani menjadi mudah tidak sabar satu dengan yang lainnya, tidak bisa mengampuni, mudah kecewa karena pengharapan yang terlalu tinggi pada pasangan.

Atau mungkin pasangan yang timpang di mana suami yang dewasa rohani atau istri, salah satu di antara mereka yang dewasa secara rohani. Maka yang terjadi adalah, yang tidak dewasa rohani lambat laun membunuh yang dewasa rohani. Kebanyakan kasus yang saya temui adalah akhirnya suami mengalah demi mendapatkan cinta sang istri yang tiada berhenti merengek, terlebih lagi apabila sang istri menghukum suami dengan tidak berhubungan intim.

Tentu hal-hal yang demikian akan membuat luka demi luka menahun yang akan semakin memborok dan bernanah pada sang suami sehingga akhirnya suami jatuh dalam dosa perselingkuhan. Memang tidak bisa dipungkiri kelemahan wanita adalah pada bibirnya. Terlebih lagi apabila perkataan sang istri mulai menyerang harga diri suami dan membunuh karakternya.

Saya setuju pada kata-kata dalam alkitab yang mengatakan bahkan orang bodoh akan dianggap bijak apabila ia berdiam diri dan disangka berpengertian bila ia mengatupkan mulutnya. Dan kata-kata yang mengatakan, orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

Saat pasangan anda menjadi marah adalah lebih baik bagi kita untuk mengambil sikap diam atau mungkin kita sendiri yang dikuasai kemarahan. Saat anda sedang dikuasai kemarahan jangan mengambil tindakan apa pun dalam kemarahan anda atau anda akan menyesal seumur hidup setelah melakukannya. Anda harus melawan diri anda sendiri untuk marah. Yah, jalan satu-satunya adalah melawannya dan menundukkannya.

Tetapi saya juga menemukan 3 kasus menarik yang bisa kita pelajari bersama. Ada sepasang suami istri yang luar biasa, bagaimana sang suami yang berhasil mengangkat sang istri keluar dari masalah depresinya yang berat dan frustrasinya yang hebat. Tanpa mengandalkan obat-obatan dari psikiater selain mengajak istrinya berdoa bersamanya dan mengasihinya dengan menunjukkan kesabaran yang luar biasa.
Saya percaya selama masih ada Tuhan, pekerjaanNya tidak akan pernah berhenti mengalir.

Satu kejadian lagi yang bisa anda pelajari melalui hidup Joyce Meyer, seorang pengkhotbah yang dahulu pernah mengalami trauma dan masa lalu yang sangat pahit.
Diperkosa ayahnya hingga ratusan kali sejak dari kecil tanpa sepengetahuan ibunya dan dibungkam dengan banyak ancaman dan dikuasai ketakutan hingga puluhan tahun agar tidak mengatakan apapun pada ibunya dan polisi, namun bisa mengalami kesembuhan yang luar biasa dari traumanya akibat peranan suaminya yang luar biasa.

Suaminya tidak membiarkan dirinya dipengaruhi Joyce, ia tidak membiarkan Joyce mengasihani dirinya dan masa lalunya yang pahit dan mengajarkannya banyak nilai-nilai kehidupan dan berdoa bersamanya.

Dan satu lagi kisah adalah cerita saya sendiri. Suami saya tidak pernah berhenti menunjukkan pada saya bahwa betapa dia sangat menerima saya apa adanya beserta segala kelemahan saya. Dan hal itulah yang akhirnya membuat saya tersadar bahwa dalam membangun hubungan terlebih lagi rumah tangga bukan bicara soal menjadi "Taker, but Giver."

Hidup saya banyak mengalami perubahan bukan karena tutur katanya atau nasihat-nasihatnya, tetapi melalui tindakannya. Semakin saya mengenalnya, semakin saya ingin mengikuti jejaknya, tindakannya, caranya berbicara dan mengutarakan pendapatnya tanpa ada yang terluka. Ia adalah figur orang yang telah sembuh dari luka-luka masa lalunya dan itulah yang membuat saya mau mengikutinya.

Seseorang tidak perlu menjadi cepat dengan perkataannya, kesimpulannya dan nasihatnya. Tetapi cepat mendengarkan dan cepat memberikan contoh dan teladan.

Saya percaya setiap orang layak mendapatkan kesempatan kedua dan memberinya waktu untuk bertumbuh.
Dan anda bisa memulainya saat ini juga bersama cinta sejati anda.


Selamat menemukan cinta yang sejati dalam hidup anda.
Tuhan Memberkati....

Kamis, 10 Mei 2012

Masalah untuk Memoles kita Semakin Kuat

Sebesar apapun pengharapanmu, sebesar itu pula engkau akan menerimanya.
Mungkin saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang baru dan sulit, tetapi jangan takut.

Banyak sekali orang terkadang melewatkan kesempatan demi kesempatan, seperti hubungan pernikahan yang rusak, pekerjaan yang hilang, kehilangan promosi dan semuanya itu membuat kita menjadi negatif. Pada akhirnya kita mulai menyalahkan diri kita sendiri dan menyalahkan orang lain atas apa yang kita alami.

Masalah yang terjadi dalam hidup kita tidak mempunyai tujuan selain untuk memoles kita menjadi semakin manis menghadapi hidup ini dan lebih kuat menjalaninya day by day. Jadi tidak lain masalah yang datang pada kita adalah sebuah berkat dalam artian bukan kita yang mencari-cari masalah. Masalah dipakai untuk mendewasakan kita.

Pada akhirnya kita tahu bahwa masalah yang terjadi telah meningkatkan kapasitas dan kekuatan kita, sehingga kita akan naik ke level berikutnya dan bisa menolong orang lain yang menghadapi masalah yang sama seperti kita alami.

Mari kita mengubah paradigma kita menjadi, "Masalah yang terjadi dalam hidup saya adalah untuk saya! Untuk kebaikan saya." Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah berniat jahat pada kita, Ia menginginkan kebahagiaan kita oleh karena itu Ia sedang mengajari kita untuk survive di dalam dunia selama kita masih menumpang.

Semua hal pasti memiliki tujuan dan punya satu rencana. Memang semua terasa tidak adil saat hal itu terjadi, tetapi percayalah saat anda memiliki sikap hati yang benar dihadapan Tuhan, Tuhan akan meng-upgrade hidup anda. Sebab segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi kita yang berkata mengasihi Dia.

Sekarang apakah fokus anda? Apakah fokus anda pada tidak adilnya hidup yang anda jalani? Orang-orang yang membenci anda? Orang-orang yang menghina dan meremehkan anda? Apakah pada mimpi-mimpi anda? atau janji Tuhan dalam hidup anda?

Sekalipun kita pernah membuat pilihan yang salah dalam hidup kita, namun Allah kita sanggup memutarbalikkannya untuk kembali memenuhi rencanaNya.

Banyak orang berpikir bahwa ia sudah korban ini itu untuk segala-galanya padahal ia tidak tahu bahwa ia sedang mengasihani dirinya sendiri.

Jangan lagi menjadi orang yang mudah tersinggung dan membawa kepahitan kemana-mana, membawa kekecewaan dan kesedihan kemana-mana. Mental kita harus bangkit, jangan mau ditipu oleh keadaan. Tuhan tahu bagaimana mengembalikan uang anda yang telah ditipu.

Berhentilah memikirkan masa lalu dan menghukum diri anda sendiri, karena itu tidak akan memberikan tempat bagi masa depan anda. Berhentilah menjadi marah, geram, dendam terhadap masa lalu anda.

Ada pola pikir bagus yang akhirnya saya adopsi. Saya harus berterima kasih kepada musuh saya, karena berkat dialah saya sekarang menjadi semakin tegar dan kuat, saya menjadi rela hati. Saya harus mengundangnya dinner bersama seluruh keluarga saya, mengiriminya kado dan buket bunga yang cantik. Dialah yang mendewasakan saya dan memberikan saya keyakinan diri.

Mungkin anda berterima kasih kepada ipar anda yang sudah buat susah, mertua anda yang tidak berhenti memarahi anda dan anak-anak yang nakal ditambah dengan suami yang cuek. Karena di atas semuanya itu mereka adalah berkat bagi kita.

Terkadang Tuhan menutup 1 pintu karena sedang berusaha melindungi anda. Janganlah terburu-buru membuat prasangka yang buruk tentang keadaan.

Saya percaya doa dapat menjadikan kita lebih kuat, saat kita mulai meletakkan semua masalah dan segala yang mengkhawatirkan hidup anda di bawah kaki Tuhan.

Tuhan memberkati...

Lolos dari Maut


Kami (saya dan suami) sedang melakukan perjalanan untuk pulang ke kampung halaman saya di Bali.
Kami sangat bahagia dan mendambakan saat-saat itu, dimana kami sekeluarga bisa berkumpul dan berlibur bersama.

Setibanya kami di Bali, kami mengendarai taxi dan tiba di rumah kami. Kami berkumpul dan merencanakan akan pergi ke Klungkung di mana salah satu keluarga kami tinggal. Klungkung terletak 25 km dari kota Denpasar cukup dekat dan kami bisa melajukan mobil kami dengan kecepatan tinggi.

Pagi hari sebelum kami pergi ke Klungkung tiba-tiba mama tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit. Mama harus melakukan observasi sehingga menghalanginya untuk pulang ke rumah hari itu juga.

Mama akhirnya menginap di rumah sakit selama 4 hari dan dengan demikian kami membatalkan kepergian kami ke Klungkung dan memutuskan untuk menjaga mama di rumah sakit.

Pada hari yang ke-4 mama akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Setelah ternyata mama dinyatakan tidak mengalami apapun (sehat) dan mesin CT scan yang dipakai untuk mengobservasi mama ternyata konslet sehingga hasilnya benar-benar salah.
Saya dan suami sudah tiba di Surabaya karena segudang pekerjaan kami berdua telah menunggu.

Pada saat perjalanan pulang ke rumah, ban mobil yang dikendarai mama bersama papa tiba-tiba pecah dan sungguh sangat beruntung papa tidak melaju dengan kecepatan tinggi saat itu.

Akhirnya mobil kami dibawa ke bengkel resmi dan montir yang menangani mobil papa berkata bahwa ke-4 karet ban mobil papa sudah mati dan tidak elastis lagi. Memang ban mobil itu sudah tidak diganti selama 5 tahun, karena sejak mama mengalami stroke papa tidak lagi bisa memperhatikan yang lain selain mengurus mama bersama kakak perempuanku.

Papa bercerita dan betapa bersyukurnya saat itu karena Tuhan menggagalkan kepergian kami ke Klungkung. Apa jadinya bila mobil kami dipakai bepergian jauh dan kami sekeluarga 5 orang dengan 1 pekerja (sedangkan pekerja kami memiliki balita dan istri) melaju dengan kecepatan tinggi dan kemudian ban mobil pecah sehingga kami kehilangan kendali.

Kami tidak bisa membayangkan bila kami sekeluarga mengalami kecelakaan maut. Karena salah seorang teman saya kehilangan seluruh anggota keluarganya dalam kecelakaan maut sementara ia mengalami patah pada tulang punggungnya.

Dari kejadian ini kami belajar betapa kita harus terus meletakkan pengharapan kita pada Tuhan, sbab Ia adalah sauh yang aman bagi kita. PerlindunganNya yang supranatural sungguh nyata dan ajaib dalam hidup kita.

Tuhan Memberkati..

Minggu, 06 Mei 2012

Aku Kecewa!

Berhati-hatilah pada "Kekecewaan!". Kekecewaan dapat menjadikan hati anda menjadi keras.
Terutama kecewa pada suami atau istri. Kekecewaan mengakibatkan hubungan menjadi retak dan akhirnya masuklah pihak ke-3.

Kekerasan hati kita dapat membawa kita pada perceraian dan sebelum hal itu terjadi cepat-cepatlah bereskan. Orang yang kecewa pasti berpikiran pendek, hati menjadi dingin, tidak lagi punya perasaan dan tidak lagi takut akan Tuhan.

Istri atau suami yang telah dikhianati akan lebih sulit dihampiri, semakin diajak bicara semakin marah-marah. Karena itu orang yang kecewa akan mengundang banyak dosa dalam hidupnya, tanpa disadari perkataannya akan menjadi pedas dan kasar, tajam seperti pisau. Setiap perkataannya akan melukai banyak orang.

Kekecewaan terjadi karena kita mengijinkannya masuk ke dalam hati kita. Anda harus menguasai kemarahan dan kekecewaan anda dan jangan mengijinkannya masuk ke dalam hati anda.

Orang bisa tinggal 1 rumah, 1 atap tetapi tidak bicara satu sama lain. Seseorang bisa menikah tetapi dalam hatinya single. Kita bisa tetap beribadah tetapi dosa sudah berkuasa dan menang atas hidup kita.

Kita tidak akan mungkin bisa membawa damai di luar sana bila kita tidak sanggup membawa damai di dalam rumah kita terlebih dahulu.
Kita tidak perlu menceritakan kekecewaan kita pada semua orang dan kemana-mana, terutama bila itu adalah suami kita yang adalah figur pemimpin dalam rumah kita atau imam.

Saya pernah mendengar seorang pria berkata: "Wanita itu rambutnya saja yang panjang, tetapi pikirannya pendek." Kekecewaan akan merebut segala-galanya dalam kehidupan anda, pekerjaan anda, masa depan keluarga anda, kebahagiaan anak-anak dan kebahagiaan anda sendiri.

Kekecewaan seperti obat pahit, jangan anda kulum, telan saja langsung, jangan berpikir panjang lagi dan segera tinggalkan. Anda tidak mungkin kumur-kumur dengan obat pahit, bukan?

Orang yang selalu memikirkan dirinya sendiri adalah orang yang mudah kecewa. Diam-diam menangis sendiri tanpa sebab, mengasihani diri sendiri (kenapa saya begini? kok hidup saya kasihan sekali?)
Tidak disalami kecewa, tidak disapa kecewa, orang tidak lihat kecewa, tidak diperhatikan kecewa, betapa penuh lukanya hati yang seperti itu. Hati yang sudah dibereskan pasti akan cuek terhadap hal-hal kecil yang tidak penting.

Suami istri harus seperti besi yang saling menajamkan, makin tajam, makin tepat sasaran, makin terfokus.

Kekecewaan terjadi karena harapan-harapan kita terlalu tinggi dan mustahil. Kita harus tahu bahwa kita tidak hidup dalam dongeng, bahkan orang terkaya sekalipun memiliki masalahnya sendiri.

Kita menjadi tidak bisa bersyukur oleh karena harapan kita terlalu aneh dan muluk-muluk. Bersyukurlah untuk hal-hal yang sederhana dan kecil yang terjadi disekeliling anda.

Saya pernah memiliki seorang teman yang mengingini pasangan yang kaya raya. Tetapi bagaimana mungkin ia memiliki pasangan yang kaya bila ia memiliki mental yang miskin?

Bagaimana mungkin kita mengingini suami yang cinta Tuhan, bila anda sendiri tidak cinta Tuhan. Ingin suami tampan sedangkan wajah kita pas-pasan.
Hingga salah seorang teman saya mengucapkan statement, "Diri sendiri kayak kroket, ya pasti dapet pastel. Mana mungkin dapat kaviar (makanan mahal asal perancis yang dimakan oleh para bangsawan dan raja)."

Orang yang perfeksionis akan mudah kecewa karena akan selalu bertemu dengan kesalahan orang lain.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada yang cepat belajar dan ada yang lambat belajar.


Tuhan Memberkati...

Hubungan Utuh karena Komunikasi - The Power of Tongue

Membangun sebuah rumah tangga bisa menjadi hal yang sangat melelahkan, 2 tahun bisa terasa seperti 50 tahun apabila kita tidak pandai dalam mengutarakan maksud dan isi hati kita.

Hati kita ini begitu dalam dan tidak terselami, oleh karena itu kita perlu mengutarakannya dengan baik melalui suatu cara yang disebut sebagai komunikasi. Beranilah bicara dan utarakan keinginan anda.

Bila kita tidak mengutarakannya dan memendamnya terus dalam-dalam, maka wajah akan menjadi cepat boros, penyakit menjadi makin banyak dan kalau bicara perkataan akan menjadi tajam, keras dan kasar.

Dalam berbicara pun atau mengutarakan keinginan. kita juga harus tahu bagaimana caranya berbicara. Banyak orang kalau berbicara langsung jebret, frontal tanpa memakai perasaan dan pikiran yang dingin, sehingga pada akhirnya bukannya mendapatkan solusi malah ribut dan tambah runyam. Perkataan yang diutarakan tanpa kasih akan menjadi batu sandungan.

Hidup bersama sebagai suami istri secara jasmani bisa saja lama, tetapi secara hati sudah lama bercerai.
Untuk itu betapa pentingnya sebuah komunikasi yang penuh dengan kasih, karena hubungan bisa menjadi utuh hanya karena perkataan yang manis dan lemah lembut atau yang disebut sebagai komunikasi yang baik.

  1. Belajarlah menggunakan kata "Tolong" dan bukan dengan memerintah. Perhatikanlah nada bicara anda seperti, "Sayang, tolong ambilkan sepatuku." Bukan seperti, "Tolong ya! Sepatuku!"
  2. Bicaralah pada waktu yang benar dan situasi yang tepat, bukan situasi cepat-cepat. Urusan hubungan bisa menjadi sangat vital oleh karena itu berbicaralah melalui pertemuan muka dengan muka, bukan melalui mobile atau blackberry. Itu adalah seni, bahkan perusahaan yang luar biasa adalah perusahaan yang memiliki skill komunikasi yang baik dan keluarga yang komunikasinya baik adalah keluarga yang bahagia.
  3. Hendaklah setiap orang cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata (marah). Tetapi kebanyakan orang sudah lepas kontrol dan langsung menyerang sehingga lebih cepat kata-katanya yang meluncur dibandingkan dengan mengerti isi hati orang lain. Sebaiknya anda jangan membalas kata-kata yang tidak enak dengan kata-kata yang tidak enak pula, tetapi diamlah sejenak dan jangan mengambil keputusan apapun sesaat sampai amarah atau geram anda mereda. Agar hidup anda yang masih panjang tidak rusak. Tidaklah bijak mengorbankan kebahagiaan anda dan masa depan anda demi hal sepele, karena banyak sekali masalah yang terjadi dalam keluarga di akibatkan hal-hal yang sepele.
  4. Berikanlah respon yang antusias dan bukan interupsi, seperti: "Oya?, Benar! Iya."
  5. Eye Contact dengan pasangan anda. Tatap matanya untuk membuktikan bahwa anda benar-benar peduli dengan isi hatinya.
Sepasang suami istri yang diam-diaman, marah dan tidak bicara tidak mungkin bisa enjoy, pasti tertekan dan stres sendiri. Terlalu lama diam-diaman dan tidak bicara, masuklah orang ke-3. Anda akan lampiaskan kekesalan anda dengan curhat pada orang yang salah dan menceritakan kejelekkan suami/istri anda pada orang lain.

Selesaikan di rumah dan bukan di luar! Ada jalan keluar di dalam Tuhan.
Berhati-hatilah bagi anda para istri yang menghukum suami dengan tidak mau berhubungan intim. Kalau suami diambil wanita lain barulah anda menyesalinya.

Anda harus membereskan hati anda terlebih dahulu apabila anda ingin hidup bahagia.

Ingatlah! Banyak masalah yang terjadi dalam hidup kita adalah masalah kecil, tetapi reaksi kita yang membuat masalah jadi besar.


Tuhan Memberkati...