Waktu bergulir dan terus berjalan tanpa menghiraukan sekelilingnya.
Siapapun yang tidak dapat mengikutinya akan tertinggal.
Saya bertemu dengan kawan lama saya beberapa waktu yang lalu.
Kami berbicara panjang lebar mengenai apa yang terjadi dalam hidup kami selama ini.
Sepuluh tahun lamanya kami tidak pernah berjumpa sejak saya berpisah dengannya di bangku SMU.
Saya sangat merindukannya dan pembicaraan kami mengalir begitu saja tanpa dibatasi waktu.
Kami tertawa tentang masa lalu kami dan segala pencapaian kami hari ini.
Namun ada satu hal yang membuat saya tidak dapat berpaling darinya adalah saya tidak melihat hidupnya mengalami perubahan.
Ya, ia tetap seorang wanita yang cantik dan kaya saya akui.
Bahkan ia bersuamikan seorang pria asing berkebangsaan Eropa.
Tetapi satu hal inilah yang mengganggu di dalam benak saya.
Bahwa sikapnya dan karakternya tetap tidak berubah.
Ia tetap seorang wanita yang egois dan mendominasi.
Begitu mengatur dan membuatnya harus tampak sempurna dan tidak bercacat cela.
Hal inilah yang membuat saya akhirnya iba dengan kehidupannya.
Adalah tidak ada rasa puas yang datangnya dari dalam yaitu hati.
Seseorang tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki,
jika mereka tidak belajar untuk puas dari dalam.
Belajar bersyukur menjadikan kita lebih kuat dan berjalan lebih jauh lagi menjadi serupa dengan Kristus.
Kita tidak dapat menginginkan segalanya berjalan seperti yang kita rencanakan dan inginkan.
Bahkan bila kita menargetnya dengan hal sempurna dan nilai yang tinggi.
Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak pernah luput dari rencana Tuhan atas hidup kita.
Karena semua yang terjadi adalah karena Tuhan mengiijinkannya terjadi dalam hidup kita.
God Bless You...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar