Minggu, 25 Desember 2011

Warm Christmas

Hujan begitu deras mengguyur seluruh kota kecil di Ramlin.
Aku sedang duduk di kursi malasku yang menghadap jendela sambil menikmati segelas coklat panas dan marsmallow dan membaca buku favoritku.
Sementara sebuah pohon natal sedang berdiri di sudut ruangan bacaku yang nyaman.
Oh, aku sangat menikmati saat-saat seperti ini pikirku dalam hati sambil menekankan tubuhku lebih dalam tenggelam dalam kursi malasku yang empuk.

Aku menikmati sesekali melihat jalanan yang basah diguyur oleh hujan deras.
Sembari aku sedang membaca buku kesukaanku pandangan mataku tiba-tiba tertuju pada sesuatu di luar sana.
Aku melihat seekor anjing gembala sedang berkeliaran kebingungan mencari tempat berteduh.
Aku segera keluar dari rumahku dan berusaha mencarinya di depan rumahku.
Aku akhirnya menemukannya tepat di bawah sebuah pohon Ek yang besar.
Aku segera menggendong tubuhnya yang gemetaran masuk ke rumah.

Aku mengambil handuk dan menyalakan pemanas ruangan.
Tubuhnya begitu kotor dan penuh dengan lumpur bercampur tanah.
Aku menyiapkan air hangat dan segera memandikannya.
Ia tidak berhenti menjilati wajahku seolah-olah berterimakasih padaku.
Aku menyirami seluruh tubuhnya dengan shower hangat dan menimbunnya dalam busa sabun raksasa.
Oh, kau manis sekali pikirku.

Aku mengeringkan bulunya dengan pengering rambut dan handuk.
Langsung saja bulu putihnya yang panjang mulai kering ditiup pengering rambutku.
Bulu berwarna kecoklatan pada ujung kepala dan ekornya sangat indah.


Aku memberinya segelas susu dan roti gandum milikku juga memasakkan makan malam untuknya.
Akhirnya kami berdua berdiang dengan hangat dalam rumah.
Dan aku tahu bahwa natal tahun ini aku mendapatkan seorang anggota keluarga yang baru, yaitu Nero si anjing gembala yang kutemukan pada natal 2 tahun yang lalu dan kini ia telah berusia 3,5 tahun.

Entah ia datang darimana pada saat itu aku menelepon mrs. Patric keesokan harinya kalau-kalau dia pernah melihat anjing ini sebelumnya dan beberapa tetangga yang lain, tetapi mereka tidak pernah melihat seekor anjing gembala berkeliaran sebelumnya.

Saat aku memandangi Nero yang sedang tertidur pulas di bawah kaki kursi malasku, kini aku menyadari bahwa Nero memang Tuhan kirimkan untuk menemaniku di sini, di rumah ini.

Merry Christmas Everyone...
Wish you have your truly beautiful christmas story...

Kamis, 22 Desember 2011

Reaksi Kita Menentukan Siapa Kita

Amsal 18:14-15
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?

Saya percaya pada kata-kata di atas bahwa orang yang selalu bersemangat menjalani kehidupannya akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan orang-orang yang selalu loyo dan tidak bergairah menjalani kehidupan mereka.

Orang yang bersemangat cenderung selalu mengucap syukur dengan apa yang mereka hadapi karena mereka menikmati dan bahkan menantang proses itu sendiri.
Tetapi orang-orang yang telah kehilangan semangatnya siapakah yang dapat menolong? 
Ia begitu rapuh dan mudah roboh oleh sedikit tekanan yang mereka hadapi.

Saya percaya jalan dan hidup semua orang adalah sama.
Nasib semua orang adalah sama, yang berbeda adalah bagaimana reaksi mereka atas setiap tantangan dan masalah yang menghampiri mereka.
Yang pada akhirnya kita dapat melihat ada orang-orang yang menang dan ada orang-orang yang menyerah atau memilih untuk kalah dan mundur.

Bagaimana kita bereaksi terhadap suatu hal adalah pilihan kita.
Apakah kita memilih untuk tetap menerima dan bersukacita ataukah kita akan memilih untuk mengeluh, menggerutu atau marah.

Termasuk menjadi kesal dan marah dengan sikap tidak ramah orang lain terhadap kita.
Saat kita memilih untuk berlapang dada menerima sikapnya yang seperti itu (karena ia memang memperlakukan semua orang seperti itu), saya yakin anda telah mengambil 1 langkah jauh ke depan.
Dan saat orang yang lain datang dengan sikap yang tidak menyenangkan lainnya, anda sudah memiliki respon hati yang berbeda dari sebelumnya.


Mengeluh bukanlah jalan keluar tetapi mengucap syukur adalah awal dari jalan keluar itu sendiri karena mengucap syukur menjadikan kita lebih kuat dan lebih kuat lagi...

Apakah pilihan anda hari ini?

Tentukan sekarang dan bersemangatlah menjalani hidup anda!

Tuhan Memberkati 

Rabu, 21 Desember 2011

Ibuku Bukan Orang yang Sempurna

Apakah anda memiliki ibu yang sempurna dan terbaik dalam hidup ini?
Bila iya, anda adalah orang yang paling beruntung dan sangat berbahagia di dunia ini.

Aku tidak memiliki ibu yang sempurna.
Terkadang aku mengamat-ngamati beberapa anak bersama ibu mereka sedang bergandengan tangan dan saling berpelukan pada saat menjemput mereka pulang sekolah dan masuk ke dalam mobil.
Usiaku 8 tahun saat itu, namun aku memahami dan mengerti apa itu kasih sayang dan cinta.

"Marion! Marion!", aku mendengar ibu memanggilku dari kejauhan.
"Mama! Mama!", jawabku sambil berlari ke arahnya dan memeluk tubuhnya erat-erat.

Mama membalas pelukanku dengan membungkuk.
Mama kehilangan kedua tangannya pada saat menolong aku yang sedang berlari ke jalan raya.
Aku berusia 4 tahun saat itu dan aku sedang mengejar bola pantaiku yang menggelinding ke jalan raya.
Sebuah truk besar melintasi jalan itu dengan kecepatan tinggi dan tidak berhenti.
Mama segera berlari dan merengkuhku.
Aku tidak ingat apa yang selanjutnya terjadi, aku hanya berteriak dan menangis.
Setelah itu aku melihat mama tanpa lengan lagi.

Mama tidak bisa lagi memelukku seperti yang dilakukan oleh mama teman-temanku atau anak-anak lainnya, bahkan menggandeng tanganku.
Kami bukan keluarga berada, tetapi mama telah memberikanku lebih dari sekedar pelukan.
Ia memelukku dengan hati yang kini menjadi kedua lengannya yang tidak terbatas untuk memelukku.
Kami pulang dengan berjalan kaki ke rumah setiap hari.

Semua aktivitas mama selalu dilakukannya di lantai termasuk memasak dan mempersiapkan bahan-bahannya.
Mama pun menjahit dengan kakinya dan mama mengerjakannya sendirian semua pekerjaan rumah.

Pernah aku bertanya pada mama, "Ma, apakah tidak susah bekerja dengan menggunakan kaki?"
"Awalnya mama kesulitan, Marion. Tetapi setelah terbiasa mama bisa mengerjakannya dengan cepat." jawab mama sambil menjahit.
"Terkadang membuat mama frustrasi saat awal-awal dahulu. Tetapi setelah melihat wajah mungilmu yang sedang tidur, mama beroleh kekuatan kembali." lanjut mama.
Aku mungkin belum sepenuhnya memahami tetapi kini aku mengerti maksud kata-kata mama.
Mama melakukannya demi aku dan berjuang demi aku.
Saat aku mengingat kata-katanya aku selalu mulai menangis.

Suatu malam saat aku tidur dipelukan mama aku bertanya, "Mama? Apakah kita akan menjadi orang kaya suatu hari nanti?"
"Pasti anakku. Kita pasti akan menjadi orang kaya." jawabnya tersenyum kemudian mendekatkan dadanya kepadaku sebagai tanda ingin memelukku.
Aku tertidur pulas malam itu dan tersenyum bahagia karena tahu bahwa suatu hari nanti kehidupan kami akan membaik dan kami tidak akan lagi kehujanan saat pulang ke rumah.
Kami tidak akan lagi kedinginan saat tidur dan kami akan makan makanan hangat yang lezat dan bukan bubur lagi yang hambar.

Kini pengorbanan mama bagiku terbayar lunas sudah.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kami sendirian, terutama sejak kematian papa.
Tuhan telah menjadi papa juga suami bagi mama.
Aku bekerja sebagai direktur wanita di sebuah perusahaan ban international bagian hubungan international.

Pertemuan kami begitu sederhana.
Saat itu aku sedang mengantarkan pesanan jahitan seragam salah seorang sopir yang bekerja di rumah pemilik perusahaan tersebut.
Ia sangat berterimakasih dengan jahitan mama yang rapi.
Saya memberikan seragam itu dengan senyuman dan bertanya bila mana ia membutuhkan bantuan saya akan datang kapan pun, sekalipun itu tengah malam.
Saat itu pekerjaanku adalah membantu mengantar jahitan ibu dan mencarikan pelanggan-pelanggan baru bagi mama dari toko ke toko.

"Sungguh kau mau mengantarkannya walaupun semua orang memilih untuk tidur dan menunggunya hingga besok?" kata salah seorang pria gagah dan berwibawa dengan setelan jas hitam mengkilap dan rapi.
Sopir itu segera menunduk dan membawakan briefcase kecilnya.

"Ya, tuan! Saya akan mengantarnya kapan pun anda mau sekalipun tengah malam atau dalam badai. Mungkin saja anda sangat membutuhkannya saat itu." jawab saya yakin.

"Bagus! Bagus!" jawabnya sambil mengangguk-angguk.

Beberapa hari kemudian ia menawari saya bekerja di perusahaannya sebagai staff customer relation hingga pencapaian saat ini.

Mama kini tidak perlu bekerja lagi seperti dulu.
Mama selalu mengajariku bahwa kekayaan sejati adalah kebaikan dan ketulusan hati yang tidak akan bisa dimiliki atau dirampas oleh siapapun.

Saya tidak perlu takut seseorang merampas milik saya karena saya memiliki sesuatu yang lebih berharga daripada harta, yaitu Hati yang tulus.



Cintailah ibumu meski ia memiliki begitu banyak kekurangan...
SELAMAT HARI IBU...

Selasa, 20 Desember 2011

Ambillah Kesempatan untuk Berbuat Baik

Saya terbiasa hidup mengikuti perasaan, sehingga saya hanya berbuat baik pada seseorang apabila hati saya tergerak untuk berbuat baik padanya.

Entah mengapa suatu hari saya berjumpa dengan seseorang yang memiliki perangai dan kelakuan yang tidak baik.
Tidak hanya itu, ia selalu membuat masalah dengan siapapun di sekitarnya.
Banyak orang menolaknya dan enggan untuk menerima keberadaannya.

Jujur dari lubuk hati saya, saya pun enggan untuk berbicara dan menyapanya.
Ia selalu berjalan dan terlihat menakutkan sehingga membuat setiap orang malas untuk menyapanya bahkan memulai suatu pokok pembicaraan.

Entah, mengapa suatu hari saya berbicara ramah dan menyapanya dengan senyum.
Ia pun akhirnya membalas saya dengan senyuman yang terlihat sedikit dipaksakan.
Saya hanya memberikannya sekotak kecil berisi kue.
Ia menerimanya dan kemudian pergi begitu saja, tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Sebenarnya dalam hati kecil saya, saya juga merasa tersinggung dengan sikapnya.
Beberapa hari lamanya saya terus memikirkan sikap tidak ramahnya atas pemberian saya.
Keesokannya, saya melihatnya lagi dan saya mulai berbicara dengannya.
Semakin saya mengenalnya, semakin saya mengetahui sendiri sikapnya.
Bukan dari kata orang tetapi karena saya melihatnya sendiri.
Ia begitu cepat marah dan labil. Tanpa angin, tanpa sebab tiba-tiba sikapnya berubah 180 derajat seperti orang maaf  "kesurupan".
Gambar dirinya sangat rusak dan ia terlihat tidak mempunyai pegangan dalam hidupnya.
Ia seperti berjalan kemana air mengalir atau angin membawanya tanpa ia tahu kemana arah hidupnya.

Awalnya saya menolak untuk berbuat baik lagi kepadanya.
Apa alasan saya untuk berbuat baik kepadanya.
Ia tidak menghargai niat tulus saya, bahkan mungkin membuang pemberian saya.
Berbagai macam pikiran jahat muncul dalam hati saya.
Saya menjadi malas untuk berbuat baik lagi padanya.

Saya bahkan tidak merasa iba padanya, itu adalah keputusannya untuk menjadi seperti itu dan saya tidak mau peduli lagi padanya.
Tetapi ada sesuatu di luar perasaan saya seolah-olah memaksa saya untuk berbuat baik kepadanya.
Saya mengusir sekelebat pikiran itu dan membuangnya jauh-jauh.
Tetapi sekelebat pikiran itu muncul berulang-ulang dan memaksa saya terus memperlakukannya dengan baik.

Akhirnya saya menyerah dan memutuskan, "Ok, saya akan menyapanya!"
Saya tunjukkan rasa kepedulian saya terhadap dirinya setiap hari tanpa berharap banyak.
Lama kelamaan saya menyapanya dan menunjukkan sikap ramah saya, dia mulai menjadi lunak.
Ia mulai tersenyum dan caranya menerima pemberian saya pun mulai berubah.
Ia tidak terlihat kasar lagi dan mulai tersenyum dan ramah.

Akhirnya saya belajar sesuatu, bahwa saya memberi bukan untuk mendapat imbalan (entah imbalan pertemanan, sikap ramahnya, hormat darinya-Tidak! Saya tidak gila hormat atau mencoba menjadi tenar atau terlihat baik atau suci).
Saya memberi karena itu adalah hal yang baik untuk dilakukan!

Saya juga diingatkan oleh seorang pemimpin besar bernama Yesus yang berkata, "Ingin menjadi besar? Jadilah pelayan bagi orang lain!"

Yakobus 4:17 pernah berkata, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." tentunya berdosa kepada Tuhan.

Dan juga dalam 1 Timotius 5:10, "...pendeknya mereka yang telah menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik."

Oleh karena itu saudara-saudaraku mari kita gunakan segala kesempatan untuk berbuat baik.
Amiiiiinnnnnnnn.....

Tuhan Memberkati....

Hidup ini Indah

Hidup ini Indah, Syukurilah...
Hidup ini Anug'rah, Jalanilah...
Hidup ini Pemberian, Nikmatilah...

Hidup ini terlalu indah bila harus diisi dengan air mata keputusasaan dan rasa mengasihani diri sendiri, karena itu berjuanglah...
Hidup ini terlalu indah bila harus diisi kebencian dan kemarahan karena sikap seseorang yang tidak layak untuk dipikirkan lebih dalam, karena itu janganlah membuang-buang waktu bersenang-senanglah dan kejarlah mimpimu.

Banyak dari kita yang akhirnya hanya karena sikap atau perilaku seseorang yang tidak baik atau bahkan mungkin hanya sepele bisa membuat kita menjadi kesal atau cemberut sepanjang hari.
Sehingga hati kita dipenuhi oleh perasaan tidak enak dan marah.

Tahukah anda bahwa orang bisa melakukan apa saja terhadap kita namun tidak akan dapat menghancurkan kita bila reaksi kita tetap optimis, baik dan ramah.
Hanya karena ego yang terlalu besar atau merasa harga diri terinjak-injak kita kemudian menjadi marah dan membenci orang yang demikian.

Padahal kita tidak tahu bahwa kita sedang mendatangkan kerugian terhadap diri kita sendiri.
Sikap tersebut menghambat kita untuk terus berlari mencapai mimpi-mimpi kita.
Bahkan mungkin akan membuat kita tersandung dan jatuh.
Akhirnya kita sendiri menjadi babak belur hanya karena menyimpan perasaan tidak rela dirugikan atau merasakan harga diri yang diinjak-injak.

Sebenarnya hal ini hanya 1 masalahnya, yaitu Ego kita.
Untuk menghancurkan sebuah keluarga hanya cukup 1 orang untuk menghancurkannya dengan ego nya.
Tetapi untuk membangun sebuah keluarga utuh yang harmonis diperlukan semua anggota keluarga untuk bersatu dimulai ayah, ibu dan anak-anak.

Tidak ada seorang pun yang dapat menghancurkan seseorang selain dirinya sendiri.

Yang dapat menghancurkan masa depan anda adalah anda sendiri.
Yang dapat menghancurkan karir anda adalah anda sendiri.
Yang dapat menghancurkan keluarga anda adalah anda sendiri.
Yang dapat menghancurkan pelayanan anda adalah anda sendiri bukan orang lain.

Ketahuilah, bahwa Hidup ini dan jangan merusaknya dengan menyimpan akar-akar liar bertumbuh dalam hati kita.
Kita tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan hal-hal negatif dalam hidup kita karena hidup ini terlalu indah untuk dirusak dengan hal yang tidak layak kita pikirkan.

Karena itu pikirkanlah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Maka hati kita akan penuh sukacita dan damai sejahtera.


Filipi 4:7-9=
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Terus Berjalan dan Berubahlah Menjadi Lebih Baik

Waktu bergulir dan terus berjalan tanpa menghiraukan sekelilingnya.
Siapapun yang tidak dapat mengikutinya akan tertinggal.

Saya bertemu dengan kawan lama saya beberapa waktu yang lalu.
Kami berbicara panjang lebar mengenai apa yang terjadi dalam hidup kami selama ini.
Sepuluh tahun lamanya kami tidak pernah berjumpa sejak saya berpisah dengannya di bangku SMU.
Saya sangat merindukannya dan pembicaraan kami mengalir begitu saja tanpa dibatasi waktu.

Kami tertawa tentang masa lalu kami dan segala pencapaian kami hari ini.
Namun ada satu hal yang membuat saya tidak dapat berpaling darinya adalah saya tidak melihat hidupnya mengalami perubahan.

Ya, ia tetap seorang wanita yang cantik dan kaya saya akui.
Bahkan ia bersuamikan seorang pria asing berkebangsaan Eropa.
Tetapi satu hal inilah yang mengganggu di dalam benak saya.
Bahwa sikapnya dan karakternya tetap tidak berubah.
Ia tetap seorang wanita yang egois dan mendominasi.
Begitu mengatur dan membuatnya harus tampak sempurna dan tidak bercacat cela.

Hal inilah yang membuat saya akhirnya iba dengan kehidupannya.
Adalah tidak ada rasa puas yang datangnya dari dalam yaitu hati.
Seseorang tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki,
jika mereka tidak belajar untuk puas dari dalam.

Belajar bersyukur menjadikan kita lebih kuat dan berjalan lebih jauh lagi menjadi serupa dengan Kristus.
Kita tidak dapat menginginkan segalanya berjalan seperti yang kita rencanakan dan inginkan.
Bahkan bila kita menargetnya dengan hal sempurna dan nilai yang tinggi.
Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang terjadi tidak pernah luput dari rencana Tuhan atas hidup kita.
Karena semua yang terjadi adalah karena Tuhan mengiijinkannya terjadi dalam hidup kita.

God Bless You...

Minggu, 18 Desember 2011

Jangan Berhenti - Mother Theresa

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang engkau lakukan.
Tetapi, tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir tidak masuk akal dan bersikap egois.
Tetapi, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu.
Tetapi, teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu.
Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apabila engkau telah membangun sesuatu bertahun-tahun lamanya dan seseorang menghancurkannya dalam semalam.
Jangan berhenti! Tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu.
Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini mungkin besok dilupakan orang.
Tetapi, teruslah berbuat baik.

Apabila engkau telah memberikan yang terbaik pada seseorang dan orang itu tidak merasa cukup.
Jangan berhenti! Tetaplah berikan yang terbaik.

Sadarilah bahwa semuanya itu adalah mengenai Tuhan dan kita, bukan kita dengan orang lain.
Jangan pernah pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan.
Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Ia juga melihat ketulusan hatimu.

Mother Theresa....
Have your self a merry little christmas now....

Tetap Mencintai adalah Keputusan bukan Perasaan

Pernahkah anda berbuat baik pada seseorang namun orang itu membalas kebaikan anda dengan kejahatan?
Atau mungkin seseorang yang anda tolong tidak tahu berterima kasih dan malah berbalik menikam anda?
Atau mungkin seseorang tersebut tidak berubah dan tetap pada kebebalannya.
Sehingga iya cukup menyebalkan bagi anda dan membuat anda tidak ingin lagi menolongnya.
Oleh karena itu akhirnya muncul pepatah, "Diberi hati minta jantung!"

Itulah hal-hal yang kerap kali dihadapi oleh seseorang bahkan mungkin diri kita sendiri yang mengalaminya.
Saya pun pernah berada di posisi seperti itu.
Ketika saya merasa iba kepada seseorang dan saya menolongnya dan memberikannya bantuan.
Dengan memberikannya pekerjaan, memberikannya sejumlah bantuan pangan apapun yang sanggup saya lakukan.
Tetapi apa yang ia lakukan adalah memfitnah saya dengan mengatakan memperlakukannya tidak seperti manusia...

Saya hanya tertawa saat mendengar kata-kata itu dari seseorang, mengeni apa yang ia katakan terhadap saya.
Orang semacam itu sudah banyak saya jumpai dengan berbagai tipe topeng yang berbeda dan saya tidak pernah merasa kapok untuk menolong orang yang demikian.

Karena saya tahu 1 hal bahwa hidup saya tidak bisa dipengaruhi oleh apa kata seseorang mengenai saya.
Hidup kita tidak tergantung dari apa yang orang katakan pada kita.

Saya teringat pada kata-kata Bunda Theresa yang berkata:
1. Jika anda hanya berusaha menilai seseorang, maka anda tidak akan pernah menyayangi mereka.
2. Jika anda tidak bisa mencintai orang-orang yang anda lihat, bagaimanakah anda dapat mencintai Tuhan yang tidak terlihat?
3. Jika anda berbuat baik pada seseorang dan orang itu melupakan anda/membalasnya dengan kejahatan, tetaplah berbuat baik.

Saya percaya pada apa yang pernah Yesus sendiri ajarkan pada saya.
Bahwa saya tidak boleh mengasihi seseorang karena bergantung dari perasaan saya, tetapi karena saya mengambil keputusan untuk mengasihi orang itu.
Jadi tidak peduli apapun yang dia lakukan terhadap saya, saya akan tetap mengambil keputusan untuk mengasihi dia seperti Yesus sendiri telah mengasihi hidup saya.

Tuhan Yesus Memberkati...
Selamat Hari Natal Teman-temanku.... ('(^o^)")

Senin, 05 Desember 2011

Find Your Rainbow

Aku merasa hidupku sudah hancur berantakan dan tidak lagi tersisa selain serpihan kenangan lama  kami bersama.
Aku merengkuhnya ke dalam pelukanku untuk terakhir kalinya.
Ia hanya mengatakan bahwa aku harus menemukan hidupku kembali sekali lagi dan berbahagia bersama seseorang yang akan menjagaku selamanya.
Jack tidak lagi sanggup menjagaku karena penyakit keras yang diidapnya selama 2 tahun ini.
Aku menangis dan tidak mau orang lain yang menjagaku dan berada di sisiku selain Jack.
Aku menyuapinya setiap hari di atas ranjangnya.
Aku membasuh tubuhnya dengan handuk hangat setiap pagi dan sore hari.
Aku tidak pernah keberatan meski aku harus mengasuhnya terus hingga aku menjadi nenek tua.
Jack adalah segalanya bagiku.
Ia memberiku kehidupan yang baru dan sangat indah.
Hari-hariku penuh dengan warna saat aku berada bersamanya.

Enam bulan setelah kematiannya aku tidak pernah keluar dari rumah dan hanya termenung membayangkan dirinya dan kenangan lama kami bersama.
Membayangkan saat ia membelai rambutku dan mencium keningku.
Ia selalu mengecup bibirku setiap pagi dan membuka jendela kamar kami sehingga sinar matahari yang hangat menyelimutiku.

Aku menangis setiap malam hingga air mataku menjadi kering.
Aku memakai kemejanya dan memeluk selimutnya saat tertidur.
Aku benar-benar merindukan saat-saat kami bersama.

Pagi hari itu, matahari bersinar begitu lembut dan menghangatkan hatiku yang sudah dingin dan beku.
Aku menyalakan air panas dan membiarkannya mengalir melalui pancuran deras shower.
Airnya begitu hangat membasahi rambutku dan kepalaku.

Aku bercermin dan melihat diriku yang sudah terlihat kusut dan tanpa kehidupan.
Aku menatap mataku lekat-lekat dalam cermin itu dan merasa sudah tidak mengenali sosok di cermin itu.
Aku menyadari Jack tidak ingin aku hidup seperti ini.
Dia berkata bahwa aku harus menemukan kembali hidupku.

Aku mulai berdandan dan merapikan rambutku.
Aku memakai bedak dan merapikan alisku dan memoleskan lipstik merah muda di bibirku.
Aku mengenakan terusan merah muda dan putih dengan bunga-bunga sakura pada motif sebelah kirinya.

Aku keluar rumah dan menghirup udara sejuk di luar.
Aku berjalan keluar menuju taman kota.

Aku berjalan melintasi sebuah toko barang antik dan berhenti sesaat di depannya.
Aku melihat sebuah papan nama bertuliskan "Dawsons" di depan toko itu.
Aku melihat barang-barang indah penuh kenangan yang telah dijual oleh pemiliknya.

Seorang pria tua kemudian membuka pintu toko itu dan menyapaku.
Ia menyuruhku masuk dan melihat-lihat tokonya.
Ia begitu ramah dan membuatku merasa nyaman berada di tokonya.

"Apakah anda sedang mencari sesuatu, nona?" katanya hangat.
"Oh, tidak tuan. Aku hanya ingin melihat-lihat. Suamiku baru saja meninggal 6 bulan yang lalu." jawabku pelan.
"Tidak apa-apa, nona. Anda bisa melihat-lihat tempat ini selama yang anda mau." lanjutnya mempersilahkanku.
"Panggil aku bila anda membutuhkan sesuatu, nona. Panggil saja aku Mr. Kirk." katanya sambil membalikkan badan dan meninggalkanku.

Aku berjalan melintasi lorong-lorong yang penuh dengan barang-barang antik yang indah.
Mulai dari barang-barang bergaya eropa hingga barang-barang kuno berasal dari china.
Tak lama kemudian Mr. Kirk datang padaku dengan membawa seekor anak anjing mungil yang lucu dalam pelukannya.

"Nona..." katanya padaku.
"Anak anjing ini milik anjing cucuku. Aku tidak sanggup mengurusnya karena anjing cucuku baru saja melahirkan 6 ekor anak lainnya."
Aku menatap anak anjing yang bermata bulat besar itu. Ia pun menatapku dengan girang.
Dia begitu manis dan lucu.
"Bila anda tidak keberatan, bisakah anda merawatnya untukku?" tanyanya sambil memandangi anak anjing yang lucu itu.

"Tentu tuan! Aku akan merawatnya. Dia begitu manis dan lucu." aku langsung mengambilnya dan merengkuhnya dalam pelukanku.
"Dia bisa menghibur hati anda yang sunyi, nona." katanya tersenyum.

Aku memberinya nama Jack. Agar bisa mengingatkanku pada Jack-ku yang selalu membuatku bahagia.
Aku mambawanya pulang dan memberinya semangkuk susu.
Ia begitu rakus dan lucu. Aku membawanya tidur di malam hari bersamaku.
Aku mengajaknya ke taman dan bermain bersamanya hingga Jack berumur 1 tahun.
Setiap hari aku selalu berjalan melintasi toko barang antik Dawsons agar Mr. Kirk bisa melihat Jack dalam keadaan sehat dan bahagia.

Hingga suatu hari aku berjumpa dengan Martin saat aku bermain dengan Jack di taman.
Ia menemukan bola milik Jack tepat di bawah kakinya saat Jack sedang berusaha menangkap bola tenisnya.
Kami berkenalan dan bertukar nomor ponsel.
Kami selalu bertemu di taman saat aku bersama Jack.
Martin begitu akrab dengan Jack dan selalu memberinya roti atau hot dog.

Lambat laun lubang kosong di dalam hatiku mulai terisi dengan kehadiran Martin dan Jack.
Aku bercerita mengenai Jack suamiku dan bagaimana aku bertemu pria tua yang memberiku Jack yang masi bayi.
"Woof!" sahut Jack yang menggonggong di bawah kakiku.

Kami menikah 2 tahun kemudian.
Aku memandangi foto pernikahan kami berdua.
Aku mengenakan gaun pengantinku yang putih bersih.
Kami membuat pesta kebun yang indah.
Aku dan Martin berfoto dengan background chapel yang dihiasi bunga-bunga mawar berwarna peach dan kuning segar sedang Jack duduk di depanku di antara aku dan Martin.

Kamis, 01 Desember 2011

Damai Ada di Dalam Rumahmu

Banyak orang berusaha mencari jawaban dalam kehidupan ini.
Banyak orang berusaha untuk mencari siapa diri mereka yang sebenarnya dan apakah tujuan mereka hidup di dunia ini
Banyak orang berusaha menemukan damai yang sejati di dunia ini.

Saya mengenal seorang teman yang mencari-cari apa arti kehidupan ini dan berusaha menemukan damai yang sejati.
Ia pergi berkeliling dunia hingga 36 negara, hanya untuk menemukan makna kehidupannya dan mengenal seperti apakah rupa dunia ini.
Ia mempelajari seluruh ajaran agama dan kepercayaan di mana pun ia berada.
Saat ia pergi ke india, ia belajar bersemedi, berdiam diri di tempat sunyi dan sebagainya.
Ia bersepeda melintasi gunung di china dan berusaha menemukan kedamaian.

Dan akhirnya kami (saya dan suami) berjumpa dengan dirinya diindonesia.
Negara tujuan akhirnya yang membuatnya jatuh hati.
Kami bercerita mengenai kehidupan suami istri yang sedang kami jalani seumur jagung.
Kami bercerita bagaimana kami selalu suka berdoa bersama dan saling menopang satu sama lain.

Dan akhirnya saya meresponi satu hal melalui cerita teman kami ini.
Bahwa kedamaian hanya ditemukan di dalam Keluarga, yaitu rumah yang penuh dengan kehangatan kasih sayang.
Dan ternyata benar, ia bercerita bahwa ia telah bercerai dengan istrinya dan meninggalkannya selama 11 tahun untuk berkeliling dunia.
Hanya karena istrinya tidak mau untuk hidup dan melalui keadaan sulit yang serba kekurangan.
Ia hanya berkata pada istrinya, "You want money? I'll give you money!"

Akhirnya, ia pulang 11 tahun kemudian dan memberikan seluruh uangnya dan menceraikan istrinya dan meninggalkan anak laki-lakinya.

Ia kembali melanjutkan petualangannya ke negara-negara lain dan akhirnya kami berjumpa di indonesia.
Saya hanya dapat mengatakan, "Engkau tidak perlu mencari damai lagi, karena kedamaian itu bisa engkau dapati di dalam keluargamu sendiri. Your own family."

Meski terlihat sudah terlambat, namun ia dapat kembali menciptakan kedamaian itu melalui dirinya sendiri.

Kalau saat ini keluarga kita sedang penuh dengan pertikaian, perbantahan, perselisihan dan  perdebatan juga pemberontakan. Marilah kita belajar untuk menjadi pembawa damai di mana pun kita berada, terutama di dalam keluarga kita.
Dan janganlah membawa perpecahan.


Jadilah Pembawa Damai supaya orang lain bisa merasakannya, maka hidupmu dan keluargamu pasti juga akan dipulihkan.

Tuhan Memberkati.

Bersukacitalah

Tidak dapat dipungkiri bahwa hati yang gembira adalah obat yang sangat manjur.
Saya memiliki seorang teman wanita yang sedang mengidap penyakit kanker yang ganas.
Sebagian dari kelenjarnya telah diangkat sehingga mengakibatkan "kelumpuhan" yang membuat lengan kirinya sudah tidak dapat lagi berfungsi dengan sebagaimana mestinya.

Berbagai pengobatan dan penyinaran dengan menggunakan radiasi telah dia lakukan.
Saat tidur pun dia tidak bisa lagi berbalik ke kanan atau ke kiri.
Saya mendengar sendiri betapa menderitanya ia menjalani proses demi proses yang harus dia lakukan supaya dapat tetap hidup bagi suami tercintanya.

Dia tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan suaminya tanpa ia di sisinya, karena itu ia berjuang keras melawan penyakit itu supaya dapat menemani suaminya sampai tua.

Namun di tengah-tengah penderitaan yang ia alami, ia selalu tertawa dan bersukacita.
Ia selalu bercerita kebaikan Tuhan yang ia terima.
Dan saya menjadi semakin yakin bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, karena saya melihat bahwa keadaannya makin hari semakin membaik dan semakin sehat.

Dan saya menjadi semakin yakin bahwa ia akan sembuh tidak peduli apapun penyakitnya.

***

Banyak orang menderita dan menjadi sakit karena mereka tidak lagi bisa tertawa dan berbahagia oleh karena tekanan dan keadaan di sekeliling mereka.
Banyak penyakit berasal dari hati yang pedih dan pikiran yang penat dan tertekan...

Marilah kita memulai hari ini dengan menikmatinya dengan penuh ucapan syukur
Dan Bersukacitalah!