Jumat, 29 Juni 2012

Kebodohan Bukan Soal Intelektual tetapi Keputusan


Kebodohan tidak berbicara mengenai intelektual, tingkat pendidikan dan gelar. Tetapi lebih kepada karakter kita, pilihan-pilihan dan keputusan yang kita buat, sikap dan hubungan kita dengan orang lain setiap hari.

Ada 7 tipe orang bodoh yang saya amati: 
  1. Orang yang bodoh adalah orang yang membiarkan dirinya dikuasai sakit hati, iri hati, kebencian, kepahitan dan dendam. Saya terinspirasi oleh Ayub 5:2 yang berkata, “Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati.“ Sakit hati membuat kita tidak bisa melakukan apapun, oleh karena itu alkitab berkata adalah bodoh bila kita dikuasai sakit hati, karena itu akan membunuh kita.
  2. Orang yang bodoh adalah orang yang membangun rumahnya di atas pasir. Matius 7:26 berkata, “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.” Orang yang bodoh adalah orang yang sudah mengerti kebenaran tetapi tidak melakukannya. Sebagai contoh: melihat orang kaya langsung disembah-sembah, dipuji-puji, disanjung-sanjung, begitu orang kayanya pergi langsung goncang, bingung bukan main. Tetapi waktu lihat orang miskin langsung dihakimi. Dikata-katai, “Ada kutuk kemiskinan, tuh! Belum beres hidupnya.”
  3. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak takut akan Tuhan. Waktu terima berkat saja amin amin, haleluya. Tetapi waktu proses Tuhan mulai, waktu Tuhan mulai bentuk dia, langsung lari, marah, tersinggung. Amsal 1: 7 berkata, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Hikmat atau kebijaksanaan didapat melalui hidup yang takut akan Tuhan. Waktu dilukai, disakiti, ditekan, diproses dengan orang yang membuat kita tidak sabar, kita harus tetap memiliki hati yang bijaksana dan tidak menjadi bodoh. Orang dapat menilai anda dengan mudah melalui tindakan-tindakan anda karena itu berhati-hatilah setiap hari dalam melangkah sebelum anda menyesalinya seumur hidup. 
  4. Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.  Demikianlah kata amsal 14:17. Mau secantik apapun seorang wanita kalau lekas marah tetap tidak laku. Mending tidak usah menikah sekalian daripada membuat anak orang lain menderita. Mau sejenius apapun seseorang kalau kata-katanya selalu membusukkan tulang tetap tidak ada yang menghormati. Kita harus belajar untuk hidup dalam kasih dan pengampunan. Belajarlah sabar karena orang yang bijaksana bersabar. Amsal 14:29 juga mengatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” Orang yang sabar pasti pengertiannya besar sekali dan orang-orang inilah yang dipuji Tuhan. Orang yang bodoh dapat dinilai dari kata-kata yang dikeluarkan dari mulutnya. Firman ditulis Allah untuk membersihkan hidup kita, jangan dipakai untuk menyerang orang lain. Kita seringkali  melihat selumbar di mata orang lain padahal ada balok di mata kita tidak kita lihat.
  5. Orang yang bodoh adalah orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya. Amsal 18:13, “Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.“  Dengarkan sampai selesai baru giliran kita bicara, banyak orang lebih cepat dengan kata-katanya daripada cepat mendengarkan, dengarkan sampai selesai. Karena itu alkitab berkata hendaklah setiap orang cepat untuk mendengar tetapi lambat berkata-kata. Bukan sebaliknya, istri dengarkan suami sampai selesai bicara. Kalau tidak mengerti kebenarannya mending diam saja, jangan ikut gossip.
  6. Orang yang menjadi bodoh karena kekayaannya. Tuhan tidak melarang kita menjadi orang kaya. Tetapi bila kekayaan itu membuat kita menjadi compang-camping dihadapan Tuhan, maka kekayaan itu bukan lagi berkat melainkan kutuk. Orang yang bodoh menaruh hatinya pada hartanya. Banyak orang tua menyuruh anaknya menikah dengan orang kaya, setelah menikah digebuki dari terbitnya matahari sampai pada masuknya.
  7. Orang yang bodoh adalah orang yang hidup tidak dengan iman, melainkan dengan apa yang dilihat matanya. Pikirannya selalu negative, kata-katanya selalu pesimis, penuh kekuatiran dan ketakutan. Iman harusnya menuntun kita pada kemenangan demi kemenangan. Yang membuat banyak orang menderita sebenarnya adalah pikiran negatifnya. Menangkan area pikiran anda, dan kalahkan benteng-benteng musuh yang bercokol dalam pikiran anda. Karena Tuhan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatang kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Tuhan Yesus memberkati hari anda…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar