Jumat, 15 Juni 2012

Teguran Membawa pada Kehidupan

Tidak dapat dipungkiri banyak orang ingin menjadi kaya dan dihormati. Akhirnya tidak sedikit orang juga akhirnya menghalalkan segala cara demi bisa membeli kelas dan diterima lingkungannya, seperti memakai produk bermerk meski palsu.

Suatu hari seorang teman saya berjumpa dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah orang penting. Berhubung beliau tidak membawa kartu pengenalnya akhirnya panitia melarangnya untuk masuk dalam ruang seminar.

Akhirnya beliau yang mengaku seorang hamba Tuhan mengamuk di luar karena dilarang masuk oleh panitia. Beliau berteriak, "Kamu tahu siapa saya? Kamu tahu siapa saya?"
* Yah, itulah orang yang sombong. Karena begitu sombongnya, begitu tingginya sampai lupa siapa dirinya sendiri, "Kamu tahu siapa saya?" hehehe.. *

Akhirnya salah seorang panitia, bpk. A yang adalah hamba Tuhan juga datang untuk menenangkan beliau. Dihadapan bpk. A, beliau masih tetap berteriak, "Kamu tahu siapa saya?"
Bpk. A menjawab, "Tidak, pak. Saya tidak tahu..." Singkat cerita akhirnya beliau diijinkan masuk (dari pada makin rame)

Dari hal ini saya akhirnya memetik 3 buah pelajaran, yaitu:
  1. Semua orang selalu ingin diprioritaskan dan mendapatkan posisi utama, tidak ingin diremehkan dan paling takut untuk ditolak. Orang yang sombong itu tidak sadar, tapi bila orang sadar ia adalah orang yang sombong, orang itu rendah hati.
  2. Yang paling berbahaya adalah sakit yang tidak terasa, yaitu merasa diri sendiri paling benar.
  3. Orang yang sombong susah dinasihati, selalu mempunyai alasan untuk berdalih, sensitif dan mudah tersinggung.
 Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kita ini bukan orang yang sombong?
  1. Tidak tersinggung pada saat ditegur. Teguran orang membuat kita menjadi lebih baik, mungkin awalnya kita merasa sakit. Tetapi suatu hari kita akan berterima kasih pada orang yang telah menegur kita. Kita harus mau belajar sabar, rendah hati dan belajar mendengarkan sahabat kita. Sahabat yang baik selalu menegur dan mau mengingatkan kejelekan kita.
  2. Banyak orang tidak puas dengan dirinya sendiri dan ingin menjadi orang lain. Seringkali kita mengejar bayangan orang lain. Jadilah diri anda sendiri, saya percaya setiap orang membutuhkan 1 teladan, tetapi ambillah sikap-sikap baik yang bisa anda teladani. Dan lakukanlah dengan cara anda sendiri.
  3. Orang yang kaya adalah orang yang tahu bagaimana bersyukur. Dan orang yang miskin adalah orang yang tidak tahu bersyukur sekalipun ia kaya raya dan orang yang demikian akan selalu kekurangan. Sebagai contoh: segelas air yang terisi separuh penuh, menurut anda apakah gelas itu separuh penuih atau separuh kosong? Semuanya tergantung dari bagaimana cara kita memandang hidup ini. Bersyukur dapat menjadikan kita lebih kuat. Orang yang bersyukur tidak akan menceritakan bagaimana orang menyakiti dan melukai dia, tetapi ia akan bercerita bagaimana Tuhan memimpinnya melalui semua masalahnya. Hitung saja berkat anda dan bukan keuntungan orang lain.
  4. Bijaksanalah, buatlah sebuah keputusan yang benar. Keputusan yang benar tidak akan melukai banyak pihak terutama anda dan orang yang anda kasihi. Saya sangat mempercayai bahwa segala masalah pasti ada jalan keluar. Yang anda butuhkan hanyalah sebuah kebijaksanaan.
  5. Susunlah prioritas, jangan melihat apa yang belum kita miliki saat ini, tetapi lihatlah apa yang hari ini sudah Tuhan berikan dalam hidup kita dan jagalah itu baik-baik. Maka Tuhan akan melipatgandakan apa yang ada dalam tangan anda. Saya percaya setiap orang menyukai orang yang setia daripada orang dengan kapasitas luar biasa tetapi loyalitasnya dipertanyakan.
Tuhan Yesus Memberkati Anda...
Semoga hari anda menyenangkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar