Minggu, 18 Desember 2011

Tetap Mencintai adalah Keputusan bukan Perasaan

Pernahkah anda berbuat baik pada seseorang namun orang itu membalas kebaikan anda dengan kejahatan?
Atau mungkin seseorang yang anda tolong tidak tahu berterima kasih dan malah berbalik menikam anda?
Atau mungkin seseorang tersebut tidak berubah dan tetap pada kebebalannya.
Sehingga iya cukup menyebalkan bagi anda dan membuat anda tidak ingin lagi menolongnya.
Oleh karena itu akhirnya muncul pepatah, "Diberi hati minta jantung!"

Itulah hal-hal yang kerap kali dihadapi oleh seseorang bahkan mungkin diri kita sendiri yang mengalaminya.
Saya pun pernah berada di posisi seperti itu.
Ketika saya merasa iba kepada seseorang dan saya menolongnya dan memberikannya bantuan.
Dengan memberikannya pekerjaan, memberikannya sejumlah bantuan pangan apapun yang sanggup saya lakukan.
Tetapi apa yang ia lakukan adalah memfitnah saya dengan mengatakan memperlakukannya tidak seperti manusia...

Saya hanya tertawa saat mendengar kata-kata itu dari seseorang, mengeni apa yang ia katakan terhadap saya.
Orang semacam itu sudah banyak saya jumpai dengan berbagai tipe topeng yang berbeda dan saya tidak pernah merasa kapok untuk menolong orang yang demikian.

Karena saya tahu 1 hal bahwa hidup saya tidak bisa dipengaruhi oleh apa kata seseorang mengenai saya.
Hidup kita tidak tergantung dari apa yang orang katakan pada kita.

Saya teringat pada kata-kata Bunda Theresa yang berkata:
1. Jika anda hanya berusaha menilai seseorang, maka anda tidak akan pernah menyayangi mereka.
2. Jika anda tidak bisa mencintai orang-orang yang anda lihat, bagaimanakah anda dapat mencintai Tuhan yang tidak terlihat?
3. Jika anda berbuat baik pada seseorang dan orang itu melupakan anda/membalasnya dengan kejahatan, tetaplah berbuat baik.

Saya percaya pada apa yang pernah Yesus sendiri ajarkan pada saya.
Bahwa saya tidak boleh mengasihi seseorang karena bergantung dari perasaan saya, tetapi karena saya mengambil keputusan untuk mengasihi orang itu.
Jadi tidak peduli apapun yang dia lakukan terhadap saya, saya akan tetap mengambil keputusan untuk mengasihi dia seperti Yesus sendiri telah mengasihi hidup saya.

Tuhan Yesus Memberkati...
Selamat Hari Natal Teman-temanku.... ('(^o^)")

1 komentar:

  1. Kita mencintai karena kita lebih dulu dicintai - Jesus New Testament.

    BalasHapus