Minggu, 06 Mei 2012

Hubungan Utuh karena Komunikasi - The Power of Tongue

Membangun sebuah rumah tangga bisa menjadi hal yang sangat melelahkan, 2 tahun bisa terasa seperti 50 tahun apabila kita tidak pandai dalam mengutarakan maksud dan isi hati kita.

Hati kita ini begitu dalam dan tidak terselami, oleh karena itu kita perlu mengutarakannya dengan baik melalui suatu cara yang disebut sebagai komunikasi. Beranilah bicara dan utarakan keinginan anda.

Bila kita tidak mengutarakannya dan memendamnya terus dalam-dalam, maka wajah akan menjadi cepat boros, penyakit menjadi makin banyak dan kalau bicara perkataan akan menjadi tajam, keras dan kasar.

Dalam berbicara pun atau mengutarakan keinginan. kita juga harus tahu bagaimana caranya berbicara. Banyak orang kalau berbicara langsung jebret, frontal tanpa memakai perasaan dan pikiran yang dingin, sehingga pada akhirnya bukannya mendapatkan solusi malah ribut dan tambah runyam. Perkataan yang diutarakan tanpa kasih akan menjadi batu sandungan.

Hidup bersama sebagai suami istri secara jasmani bisa saja lama, tetapi secara hati sudah lama bercerai.
Untuk itu betapa pentingnya sebuah komunikasi yang penuh dengan kasih, karena hubungan bisa menjadi utuh hanya karena perkataan yang manis dan lemah lembut atau yang disebut sebagai komunikasi yang baik.

  1. Belajarlah menggunakan kata "Tolong" dan bukan dengan memerintah. Perhatikanlah nada bicara anda seperti, "Sayang, tolong ambilkan sepatuku." Bukan seperti, "Tolong ya! Sepatuku!"
  2. Bicaralah pada waktu yang benar dan situasi yang tepat, bukan situasi cepat-cepat. Urusan hubungan bisa menjadi sangat vital oleh karena itu berbicaralah melalui pertemuan muka dengan muka, bukan melalui mobile atau blackberry. Itu adalah seni, bahkan perusahaan yang luar biasa adalah perusahaan yang memiliki skill komunikasi yang baik dan keluarga yang komunikasinya baik adalah keluarga yang bahagia.
  3. Hendaklah setiap orang cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata (marah). Tetapi kebanyakan orang sudah lepas kontrol dan langsung menyerang sehingga lebih cepat kata-katanya yang meluncur dibandingkan dengan mengerti isi hati orang lain. Sebaiknya anda jangan membalas kata-kata yang tidak enak dengan kata-kata yang tidak enak pula, tetapi diamlah sejenak dan jangan mengambil keputusan apapun sesaat sampai amarah atau geram anda mereda. Agar hidup anda yang masih panjang tidak rusak. Tidaklah bijak mengorbankan kebahagiaan anda dan masa depan anda demi hal sepele, karena banyak sekali masalah yang terjadi dalam keluarga di akibatkan hal-hal yang sepele.
  4. Berikanlah respon yang antusias dan bukan interupsi, seperti: "Oya?, Benar! Iya."
  5. Eye Contact dengan pasangan anda. Tatap matanya untuk membuktikan bahwa anda benar-benar peduli dengan isi hatinya.
Sepasang suami istri yang diam-diaman, marah dan tidak bicara tidak mungkin bisa enjoy, pasti tertekan dan stres sendiri. Terlalu lama diam-diaman dan tidak bicara, masuklah orang ke-3. Anda akan lampiaskan kekesalan anda dengan curhat pada orang yang salah dan menceritakan kejelekkan suami/istri anda pada orang lain.

Selesaikan di rumah dan bukan di luar! Ada jalan keluar di dalam Tuhan.
Berhati-hatilah bagi anda para istri yang menghukum suami dengan tidak mau berhubungan intim. Kalau suami diambil wanita lain barulah anda menyesalinya.

Anda harus membereskan hati anda terlebih dahulu apabila anda ingin hidup bahagia.

Ingatlah! Banyak masalah yang terjadi dalam hidup kita adalah masalah kecil, tetapi reaksi kita yang membuat masalah jadi besar.


Tuhan Memberkati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar