Selasa, 26 Juli 2011

Sayangilah Dirimu Apa Adanya

Kita adalah pelukis potret diri kita masing-masing. Kita akan menjadi apa nantinya ditentukan oleh sikap kita, perbuatan kita dan segala sesuatu yang kita pelajari.
-Mary Ellen Drummond-

Cermin

Salah seorang guruku pernah mengajarkan cara untuk bisa menerima diri kita apa adanya. Sebuah cara yang tidak mengeluarkan biaya apapun namun membutuhkan waktu.

Sebagai seorang ibu muda, waktu luangku sedikit. Tetapi, aku ingin sekali mencintai diriku sendiri, jadi aku memutuskan untuk mengikuti cara yang mudah ini.

Aku menatap diriku di cermin kamarku yang besar dan berbentuk oval, namun segera membuang muka berusaha melawan godaan untuk merapikan rambutku dan menata penampilanku. “Ya ampun! Aku benar-benar harus berdandan! Siapa si wanita jelek ini?”

Aku berusaha menatap diriku di depan cermin itu, namun aku merasa malu. Oh, cermin! Cermin di dinding, siapakah yang paling cantik di dunia ini? Tentu saja bukan kamu! Ya ampun ini lebih sulit dari yang aku bayangkan. Bahkan aku belum berhasil dengan langkah pertamaku.

Aku berusaha menatap mataku lekat-lekat dan dalam-dalam. Aku memperhatikan flek hitam di pipi kiriku. Mengapa ada wajah yang begini jelek dan penuh cacat? Sudah sudah! Jangan dipandangi lagi.
Aku gagal mencoba cara ini. Aku akan mencobanya lain kali saja.

Beberapa hari kemudian, kudekati kembali cermin itu dengan harapan aku tidak melihat wajahku yang buruk. Aku berusaha berkali-kali menatap diriku di cermin dan tidak terpaku pada hal-hal yang mengganggu konsentrasiku seperti sebelumnya.

Kemudian, mataku terpaku menatap bayangannya. Kecoklatan, mataku berwarna kecoklatan dan bersinar. Cahaya di dalam mataku tidak begitu terlihat oleh karena kelopak mataku turun disebabkan hari-hariku yang semakin tidak bersemangat.

Coba perhatikan mata itu? Lihat cahaya di mata itu! Harusnya mata itu bercahaya dan bersinar! Mata itu seharusnya hidup! Itu mataku! Haloooooo...

Kesunyian meliputiku, aku mulai menemukan siapa diriku yang sebenarnya dan mulai mengenalinya dengan cara yang belum pernah kulakukan sebelumnya.

Kali ini untuk waktu yang cukup lama akhirnya aku berdiri dan menatap lekat-lekat kedua mataku. Aku terpana oleh suatu hal yang begitu kukenal namun belum pernah terlihat sebelumnya.

Mungkin jika aku bisa mengenal diriku lebih baik lagi aku akan mampu mengucapkan kembali kata-kata, “Aku Cinta Padamu” pada suamiku.

Kita bisa mengasihi suami dan anak-anak kita bahkan orang-orang di sekeliling kita hanya jika kita mau menerima diri kita apa adanya dan mengasihinya. Berikanlah penghargaan pada diri anda sendiri maka anda juga akan mampu menerima kehadiran orang lain dalam diri anda.

Selamat Menemukan Cinta Sejati Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar