Banyak orang ngga bisa maju bukan karena nasib, bukan karena kutuk
tetapi karena malas. Banyak orang mempunyai karunia hebat dan bakat yang
luarbiasa tapi malas.
Kita bisa punya seribu
satu macam alasan untuk tidak melakukan ini dan itu. Banyak orang tidak
mendapatkan berkat karena tidak mau rajin. Minta Tuhan yang bekerja tapi dia
sendiri tidak mau berbuat apa-apa.
Amsal 12:24 berkata, “Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan
mengakibatkan kerja paksa.“ Anda bisa
melihat kisah Yusuf dalam alkitab. Orang rajin mau ditaruh di mana pun pasti
jadi berkat, sekalipun dalam penjara. Tapi orang malas mau ditaruh di mana pun
pasti selalu jadi batu sandungan, sekalipun di posisi bos.
Tuhan tidak akan pernah memberkati pemalas. Kemalasan selalu
menimbulkan kantuk anda dapat membacanya dalam kitab amsal. Terlalu kalau Tuhan sampai bilang, “Hai pemalas! Belajarlah pada semut.”
Kita disuruh belajar pada binatang, memalukan sekali bila hari gini anda masih
bermalas-malasan sementara banyak orang sedang berlari mengejar mimpi mereka.
Jangan punya banyak alasan untuk tidak maju! Saya tidak bisa
maju karena papa mama saya bercerai, saya tidak bisa maju karena masa lalu saya
terlalu kelam, selalu punya sifat mengasihani diri sendiri, self pity yang
terlalu tinggi. Atau berkata, terang aja dia maju cantik banyak yang
bantu. Bukan masalah cantik atau jelek, orang kalau IQ tinggi tapi malas juga
percuma.
Hidup
kita tidak ditentukan oleh seberapa tinggi IQ kita, tetapi dari kerajinan kita.
Pinter tapi malas juga buat apa? Tangan orang rajin akan selalu memegang
kekuasaan, seperti Yusuf yang berangkat dari seorang budak menjadi penguasa di
tanah mesir dan semua orang menyayangi dia.
Amsal
13:4 berkata, ”Hati si pemalas
penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.”
Orang malas itu hatinya cuma pingin ini, pingin itu tapi sia-sia, tidak akan
pernah mendapatkan apa-apa dan akan selalu berakhir di tempat yang tidak mereka
inginkan.
Orang
yang rajin pasti tidak banyak bicara, tidak ada waktu untuk ngomong, tangannya
kerja terus. Orang yang rajin pasti akan berbuat dulu, kerja lebih dulu baru
bersyukur terus bicara. Orang yang banyak bicara biasanya malas.
Suami
itu paling benci istri malas – saking aja tidak mau ngomong. Suami lihat istri
malas, meskipun cantik, tapi malas urus rumah, malas urus anak, malas urus
suami, paling semangat aja kalau minta duit, bersungut-sungut, komplen.
Cowok
seganteng apapun kalau malas jangan dinikahi. Secantik apapun kalau malas
percuma, setiap dikasi tugas makan hati.
Seringkali
janji Tuhan belum dipenuhi dalam hidup kita karena kita malas melakukan bagian
kita, tanggung jawab kita dan tugas kita. Kemalasan adalah bibit kemunduran.
Orang
hebat tapi malas pasti mundur, keluarganya mundur. Seperti kelinci yang
tertidur dalam perlombaan melawan kura-kura, akhirnya kura-kura yang menang.
Ada 6
Ciri-ciri orang malas:
- Tidak bisa mengatur waktu, kelihatannya saja sibuk padahal doing nothing. Lakukanlah sesuatu yang berguna dan membangun, bukan sesuatu yang mendesak baru dikerjakan.
- Orang yang tidak menyelesaikan apa yang dia mulai. Idenya banyak sekali, bagus-bagus malah. Tetapi begitu tantangan berdatangan langsung bilang, “Ini bukan dari Tuhan.” Amsal 19:24 berkata, “Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.” Orang malas bisa memulai, dia celupkan tangannya ke pinggan, tetapi tidak bisa menyelesaikannya. Orang yang malas akan selalu menjadikan tantangan sebagai alasan untuk tidak maju.
- Orang yang menunda-nunda pekerjaan. Amsal 20:4 berkata, “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” Semua orang pada membajak tetapi dia menunda-nunda pekerjaan, waktu yang lain sudah panen dan bergembira dia akhirnya masih kerja paksa.
- Tidak mau belajar, memulai sesuatu yang baru bukanlah hal yang mudah apalagi kalau sudah biasa malas. Daging akan selalu lebih memilih untuk tidur sedangkan roh akan menuntut untuk pengorbanan.
- Mencari-cari alasan. Orang yang malas adalah orang yang paling ahli soal mencari alasan. Kadang orang lain sampai males kasih nasihat karena paling pinter cari alasan untuk tidak mengerjakan sesuatu. Amsal 22:13 berkata, “Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."
- Merasa diri yang paling benar. Iya karena kan begini, saya kan begitu. Amsal 26:16 berkata, “Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.”
Pemalas akan menanggung akibat pada saat akhir hidupnya dan menyesali keadaannya dan tahun-tahun hidupnya yang terbuang percuma. Sementara orang-orang lain telah menuai jerih lelah mereka.
Tuhan Memberkati...
trims artikelnya amat berguna sekali bagi saya
BalasHapussama-sama semoga bisa menjadi berkat...
BalasHapusGood article, Sist.
BalasHapusI remember a quote says,
"Hari bekerja untuk si pemalas ialah besok, hari liburnya ialah hari ini."
LOL