Rabu, 28 Maret 2012

Apakah Rumah Tanggaku Baik-baik Saja???

Prinsip-prinsip kepemimpinan dan prinsip-prinsip hidup seseorang akan semakin jelas terlihat dari kehidupan pribadinya. Ada begitu banyak pemimpin dan orang-orang hebat yang sangat dihormati di dalam perusahaan namun kehilangan hormat pada saat di dalam rumahnya.

Saya sangat terenyuh dan merasa kasihan melihat hal yang demikian. Dahulu saya berpikir bahwa seorang yang hebat di dalam perusahaan pastilah adalah seorang ayah atau suami yang hebat di dalam rumahnya.
Namun, prasangka saya salah setelah melihat banyak orang-orang sukses menjadi bangkrut pada saat perusahaannya berpindah ke tangan anaknya.

Seseorang yang menjadi pemimpin di perusahaan harusnya juga mampu menjadi sosok pemimpin di rumah, anak-anaknya berbahagia menyebutnya ayah dan istrinya sangat puas dengan kepemimpinan suaminya, itulah yang saya dambakan terjadi pada hidup banyak pemimpin-pemimpin pria.

Dan akhirnya saya menemukan bahwa kepemimpinan yang sejati adalah kepemimpinan yang dimulai dari dalam rumah. Saya sangat percaya pada orang-orang yang mampu memimpin di rumahnya adalah orang yang juga akan mampu memimpin perusahaannya dan orang-orang di bawahnya, termasuk keluarga dan anak buahnya.

Saya tidak sedang membicarakan jumlah aset dan kekayaan. Ia bisa saja hanya seorang karyawan biasa di kantornya, tetapi seorang ayah dan suami yang sangat hebat di rumahnya.
Seorang ayah dan suami yang sukses bukanlah seorang ayah yang kaya dan punya jabatan tinggi, tetapi adalah seorang ayah yang anaknya berkata: "Aku mau menjadi seperti ayah." atau "Aku mau punya suami seperti ayah."

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat anda kaji lebih lanjut bersama dengan istri atau suami anda di rumah atau juga bagi anda yang sedang mempersiapkan pernikahan atau bagi anda yang sedang menjalani hubungan serius dengan pasangan anda yang nantinya dapat anda kaji bersama setelah anda menikah :

  1. Dalam skala 0 sampai 10, seberapa puaskah anda dengan hubungan yang anda jalani saat ini? Berikan nilai 10 jika keinginan anda untuk bersama masih sangat besar. Dan berikan nilai 0 apabila hubungan itu sudah mati dan anda lebih suka menyeterika pakaian dan memilih untuk membersihkan rumah daripada bersama dengan orang ini. Bantu memori anda dengan mengingat setiap pengalaman anda bersama dengan dia. Tugas anda adalah untuk mendapatkan nilai 10.
  2. Kemudian jelaskan nilai 10 yang anda dapat? Jika anda tidak dapat menjelaskannya, anda tidak bisa menciptakan nilai 10 itu. Karena nilai 10 ini memiliki 2 sisi yaitu antara kenyataan dengan yang di benak anda.
  3. Jika nilai yang anda dapatkan tidak sesuai dengan nilai yang anda inginkan. Anda harus membicarakannya dengan pasangan anda! Jika tidak selisih ini akan semakin membesar.

Anda bisa menyusun makan malam yang romantis dan mulai membicarakannya dalam suasana yang hangat. Membicarakan hubungan dengan pasangan sangatlah sensitif apabila dibahas dalam keadaan tegang dan dalam situasi yang panas. Pembicaraan ini akan berujung bahagia apabila dibicarakan pada saat yang rileks dan tanpa tekanan seperti makan malam, berkencan atau berlibur.

Untuk menjawab 3 pertanyaan di atas dibutuhkan keberanian untuk berkata jujur.
Untuk dapat mencapai angka 10 tersebut anda dan pasangan anda harus menetapkan misi keluarga yang bukan hanya anda tulis dan tempelkan di dapur rumah anda tetapi anda harus berkomitmen untuk melakukan misi keluarga anda bersama hingga terealisasikan.

Saya dan suami saya telah berkomitmen untuk:
1. Menjadi diri kami sendiri.
2. Saling memberikan contoh yang baik satu sama lain
3. Tidak mengutamakan ego kami
4. Saya melayaninya dan menjalankan tugas-tugas saya sebagai istri
5. Dan keinginannya untuk mengajak saya beranjak tua bersama

Bagaimana dengan misi keluarga anda?
Selamat menemukan pengalaman baru bersama pasangan anda..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar