Kamis, 29 Maret 2012

Satukan Kami

Gelas yang utuh akan dapat menampung air dan memberi minum pada setiap orang untuk melepaskan dahaga. Apa yang terjadi apabila gelas itu menjadi pecah dan bagian-bagiannya tercecer kemana-mana?

Ia tidak lagi bisa dipakai selain dibuang orang.

Demikian juga keutuhan sebuah keluarga. Saya belajar betapa pentingnya sebuah keluarga yang bersatu dan saling mendukung.
Saya pernah melihat salah seorang anggota keluarga yang menjelekkan anggota keluarganya yang lain. Saya pernah melihat seorang anak yang menghina ayahnya, seorang istri yang mencibir suaminya, seorang ayah yang memukuli anaknya di depan umum dan merasa seolah-olah itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Yang saya ketahui bahwa saat kita merendahkan keluarga kita, kita sedang merendahkan diri kita sendiri di hadapan orang lain. Belajarlah untuk tidak mendiskusikan masalah atau kejelekan keluarga anda sendiri di depan umum. Hal ini sangat tidak pantas dilakukan.

Mungkin sikap atau karakter dan kebiasaan suami atau orang tua atau anak kita tidak menyenangkan tetapi itu adalah tugas anda untuk memperbaikinya dan memberikan contoh yang baik kepada mereka.
Tahukah anda bahwa seorang anak meniru tingkah laku dan perangai orang tuanya sendiri. Mereka mengcopy segala tindak tanduk ayah dan ibu mereka dan akan menularkannya pada anaknya sendiri di masa depan.

Apabila orang tua mereka adalah sosok yang stabil bersyukurlah paling tidak anak itu boleh bertumbuh dengan kematangan emosi sejak dini, meski pergaulan dan teman-temannya tetap harus dikenali orangtuanya. Paling tidak ia telah mendapatkan pengasuhan yang baik dari dalam rumahnya terlebih dahulu.

Demikian juga dengan orang tua kita, mereka adalah produk masalalu dari orang tua mereka.
Apabila mereka bersalah atau terlihat kolot dan pikiran kita lebih maju dibandingkan mereka, lakukanlah hal ini:
  1. Hormati posisi mereka, itu saja yang perlu anda lakukan.
  2. Anda harus maklum dengan pola pikir mereka dan sikap mereka.
  3. Anda menaburnya dan anda akan menuainya. Anda menabur kasih sayang pada orang tua anda dan maklum pada keberadaannya, anda pun akan bahagia di masa depan. Memang ada beberapa anak yang tidak hormat pada orangtuanya menjadi semakin kaya dan panjang umur, tetapi percayalah hidup mereka tidak bahagia.

Membangun sebuah keluarga yang bersatu dan bahagia bukanlah untuk seorang pengecut, tetapi untuk seorang pemberani. Dibutuhkan pengorbanan untuk menjaganya tetap harmonis.

Anda bisa mengubah sikap anda yang kurang baik dan yang mungkin bagi anda tidak memuaskan. Apabila pergaulan anda menjerumuskan anda pada kebiasaan yang buruk anda bisa meninggalkannya dan mulai mencari komunitas yang baik di mana anda dapat merasa lebih bahagia berkumpul bersama mereka.
Seperti tidak berkumpul dengan pencemooh, penggosip atau orang yang suka menjelekkan orang lain atau yang senang melihat orang lain jatuh. Saya sarankan pilihlah komunitas rohani, paling tidak mereka menjaga hidup dan perkataan mereka.

Apabila pergaulan anda seperti rekan kantor yang mau tidak mau anda harus berkumpul dengan mereka dan meninggalkan mereka berarti meninggalkan pekerjaan anda. Anda tidak perlu melakukannya, anda harus memiliki sebuah komunitas lain di luar dunia kerja anda seperti komunitas kerohanian atau komunitas spiritual sehingga hidup anda boleh balance atau seimbang.

Berkumpullah bersama dengan orang-orang yang bisa membawa hidup anda lebih maju dan bertumbuh ke atas.

Seseorang tidak perlu dipaksa untuk menceritakan keluarga mereka, ia akan membanggakan keluarganya dengan sendirinya karena setiap anggota keluarganya tampil apa adanya dan saling memberi contoh yang baik.

Apabila keluarga anda saat ini terpecah belah, satukan mereka!


Mulailah dengan satu langkah kecil, yaitu:
  1. Hindarilah pertengkaran soal hal-hal sepele, seperti gara-gara baygon anda mengorbankan keharmonisan keluarga anda demi memuaskan amarah anda. Kerap kali masalah yang timbul dalam keluarga bukanlah masalah serius, semua masalah yang timbul hanya karena hal sepele. Dan kebanyakan orang salah dalam bersikap dengan lebih memilih menghancurkan keluarga mereka dibandingkan melepaskan ego mereka. Hanya seorang pemberani yang sanggup melepaskan egonya, dia bukan orang yang lemah tetapi orang yang kuat, sangat kuat!
  2. Mengubah gaya bicara anda dengan nada yang penuh kasih dengan sesama anggota keluarga. Belajarlah! Karena hal ini dilatih dan tidak terjadi begitu saja dan bertahanlah dalam latihan itu.
  3. Gantilah atau tambahlah komunitas pergaulan anda dengan pergaulan yang sehat dan baik. Supaya saat anda jenuh atau menjadi negatif dan anda bertemu komunitas baik anda, anda kembali menjadi positif dan kuat melanjutkan perjalanan. Pilihlah komunitas rohani.
  4. Menunjukan bahasa kasih, seperti pelukan kepada istri atau anak atau ciuman hangat.
  5. Anda tahu bagaimana melanjutkannya, seperti nonton bersama, berlibur atau minum segelas coklat panas bersama keluarga.
Untuk mencoba langkah-langkah di atas dibutuhkan keberanian untuk meletakkan segala ego anda dan menunjukkan kerendahan hati. Dan saya percaya anda sanggup melakukannya.
Saat anda berhasil melakukannya saya mengucapkan selamat datang dalam masa depan yang cerah karena anda sudah berhasil menyelamatkan generasi anda selanjutnya.

Selamat mencoba dan berbahagialah bersama keluarga anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar